siginews-Surabaya – Keberhasilan Jawa Timur dalam membentuk 8.494 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP) mendapat apresiasi dari para menteri Kabinet Merah Putih.
Pencapaian ini membuat Jatim menjadi provinsi tercepat dan percontohan bagi daerah lain.
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, memuji peran Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, yang dinilai sangat menguasai persoalan di lapangan.
“Bu Gubernur tadi sangat menguasai sekali, luar biasa, capek saya jadi hilang. Terima kasih Ibu semoga bisa menjadi pilot project bagi daerah lainnya,” kata Zulhas dalam Rapat Konsolidasi Program Prioritas Nasional di Surabaya, Kamis (21/8).
Zulhas juga mengakui bahwa hambatan dan masalah di lapangan memang sering terjadi dalam implementasi program.
“Maka perlunya satgas itu untuk membina, jika bisa saya minta tiga tahun dibina,” ungkapnya.
Karena itu, ia mendorong peran Satgas untuk membina dan memastikan program ini berjalan sukses.
“Maka perlunya satgas itu untuk membina, jika bisa saya minta tiga tahun dibina,” lanjutnya.
Senada, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi juga menyampaikan harapannya. “Karena Gubernurnya orang koperasi. Maka harapannya bisa menularkan kesuksesannya dan memberi contoh bagi daerah lain khususnya program KDKMP,” terangnya.
Sementara, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto, bahkan menyatakan kesiapannya untuk berkeliling Jatim guna memastikan program ini berjalan tepat sasaran.
“Desa di Jatim yang kami data disini ada 4.005 yang masuk kategori desa mandiri. Untuk kelurahan ada 773. Jadi kalau Jatim selesai akhir bulan atau September maka sepertiga pekerjaan nasional untuk 15 ribu diambil oleh Jawa Timur,” ungkap Yandri.
“Saya siap keliling Jawa Timur untuk memastikan Kopdes tepat sasaran dan tepat waktu,” pungkasnya.
Soroti Kelangkaan Beras, Zulhas Minta Bulog Gerak Cepat
Di tengah apresiasi atas program KDKMP, para menteri juga menyoroti masalah kelangkaan beras medium di pasar-pasar tradisional Jawa Timur.
Menko Zulhas bahkan langsung menghubungi Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, via telepon untuk meminta percepatan distribusi beras SPHP.
“Karena bulan depan BPS turun survei, jadi ini SPHP kurang atau sedikit sekali masuk pasar tradisional. Tolong ya segera,” tegasnya.
(Editor Aro)