siginews-Surabaya – Tokoh masyarakat Jawa Timur, Mat Mochtar enggan menanggapi lebih lanjut terkait raibnya tenda posko Gerakan Rakyat Jawa Timur Menggugat. Namun, Mat Mochtar, yang pernah menjadi Penasehat Tim Pemenangan Khofifah-Emil dardak pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur itu mengatakan, kejadian tersebut menjadi tolak ukur mana rakyat Jatim yang mendukung dan menolak terhadap kepemimpinan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
“Mohon maaf kalau sampai dicuri itu, kan termasuk nggak ada dukungan (dari rakyat),” ujar Mat Mochtar kepada siginews.com, Senin (25/8/2025).
Mat Mochtar menegaskan, ketika ada bantuan dari masyarakat, harusnya ada penjagaan beramai-ramai seperti gerakan rakyat di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.
“Di Pati kan dijaga beramai-ramai dan 24 jam, nggak ada yang merasa kehilangan karena dijaga,” ujarnya.
Tokoh dari Madura ini menerangkan, kejadian di posko yang menolak kepemimpin Gubernur Khofifah menujukkan bukti bahwa gerakan tersebut tidak mendapatkan dukungan dan simpati dari masyarakat.
“Ini menjadi bukti bahwa tenda itu akal-akalan, karena tidak ada antusiasme dari masyarakat, kok sampai kecurian itu. Nggak ada yang mengamankan, nggak ada yang menjaga, terjadi pembiaran. Bisa saja sembako itu beli sendiri, tidak dapat bantuan dari masyarakat, diciptakan seakan-akan dibantu oleh masyarakat, ini kan akal-akalan. Kalau memang itu dicuri, ya buktinya kan harus ada, videonya harus ada, harus ada buktinya bahwa ini dicuri,” tegasnya.
Ia menegaskan, jika ada dukungan dari masyarakat, seharusnya bisa menjaga bersama-sama bantuan tersebut agar tidak sampai hilang atau dicuri.
“Ya mohon maaf lah, terkait permasalahan ini biar masyarakat yang menilainya. Di konten-konten sekaan-akan dibantu masyarakat. Kalau dibantu masyarakat itu harus dijaga, jangan sampai ini dicuri orang, jangan sampai hilang, gantian menjaga, karena supaya untuk acaranya itu besar,” katanya.
“Kalau kejadian seperti ini (pencurian), kan nggak ada dukungan dari masyarakat. Kalau sampai diambil atau dicuri, pasti orang itu marah, dan menggereduk yang mengambil itu. Pasti itu, kalau mereka mendapat dukungan dan simpati dari masyarakat. Jangan sampai hilang teropnya,” jelas Mat Mochtar.
(ang)