siginews.com-Surabaya – Sebanyak 12 delegasi yang berasal dari 11 SMK di berbagai daerah di Jatim menyumbangkan 4 medali emas, 1 medali silver, 5 medali perunggu dan 1 medal of excellence (MOE) untuk kontingen Indonesia dalam ajang tingkat internasional The 14th WorldSkills ASEAN Competition 2025 di Manila, Filipina.
Secara keseluruhan, Indonesia menempati peringkat ketiga dengan raihan 9 medali emas, 1 perak, 9 perunggu, dan 9 Medal of Excellence. Perolehan medali emas kontingen Indonesia didominasi oleh perwakilan dari Jawa Timur.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menegaskan bahwa kontribusi besar ini adalah bukti kualitas pembinaan vokasi di Jatim.
“Alhamdulillah, SMK Jatim mendominasi perolehan emas untuk kontingen Indonesia. Tidak hanya itu kita juga menyumbang kontingen terbanyak, dari 27 kontingen SMK Indonesia, 11 dari Jatim. Ini jadi bukti bahwa pembinaan vokasi di Jatim bukan main-main,” ungkap Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (2/9).
Kompetisi ini sendiri diikuti oleh 258 talenta muda dari 10 negara ASEAN dan mempertandingkan 32 bidang keterampilan.
Atas prestasi Internasional tersebut, Gubernur Khofifah menyampaikan syukur dan bangganya atas prestasi serta menjadi bukti kualitas pendidikan vokasi di Jawa Timur. Pengharagaan yang diraih tersebut menegaskan, posisi Jatim menjadi barometer pendidikan vokasi di Indonesia.

Secara khusus, Gubernur Khofifah juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak seperti para guru, pembimbing dan official. Utamanya kepada orang tua dan pelajar berprestasi Jatim, Gubernur Khofifah menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya.
“Terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu dalam ajang ini. Para guru, pembimbing dan official tim yang penuh dedikasi. Para orang tua yang dengan penuh bekal doa restunya. Dan tentu bagi anak-anakku, kalian sangat luar biasa, terima kasih,” ucapnya haru.
“Pencapaian ini selain mengharumkan nama bangsa dan daerah, juga menjadi bekal kalian di masa depan,” pesan Khofifah.
Gubernur Khofifah melanjutkan, dunia pendidikan vokasi telah lama menjadi salah satu fokus bagi Jawa Timur. Khofifah meyakini, penguatan pendidikan vokasi akan menjadi salah satu modal guna mendukung kemajuan manufaktur di Jatim.
Untuk itu, Pemprov Jatim disebutnya terus mendukung penuh peningkatan kapasitas para pelajar SMK yang salah satunya melalui berbagai ajang seperti WorldSkill ASEAN, Lomba Kompetensi Siswa (LKS) dan lomba kompetensi keahlian dari Kementerian Tenaga Kerja RI.
“Prestasi ini juga menjadi bukti bahwa anak-anak kita sangat siap bersaing secara global. Utamanya di sektor pendidikan vokasi yang harapannya bisa memperkuat ekosistem manifaktur di Jawa Timur,” ujarnya.
Khofifah menegaskan kembali komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk terus mendukung, menjaga, dan meningkatkan kualitas pendidikan.
Menurutnya, capaian di ajang WorldSkills ASEAN 2025 memperkuat posisi Jatim sebagai barometer pendidikan vokasi di Indonesia.
“Jatim sebagai Center of Gravity terus berkomitmen untuk mendorong SMK-SMK agar menjadi pusat lahirnya generasi unggul,” pungkas Khofifah.
Senada dengan Gubernur, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Aries Agung Paewai, mengungkapkan bahwa para delegasi yang dikirim telah melalui seleksi ketat melalui Lomba Kompetensi Siswa (LKS).
Ia bangga, dari 38 kompetitor yang mewakili Indonesia, 11 di antaranya berasal dari Jatim, menjadikannya kontingen terbesar.
Aries juga menyoroti perolehan Medal of Excellence (MOE). Meskipun tidak berupa medali emas, perak, atau perunggu, prestasi MOE membuktikan bahwa para peserta memiliki kompetensi mumpuni dan berhasil menyelesaikan pekerjaan dengan nilai tinggi.
“Perolehan ini menjadi bukti bahwa anak-anak kita memang kompeten,” kata Aries.
Ia menambahkan, kehadiran delegasi Indonesia di 19 bidang keterampilan yang dilombakan, termasuk teknologi otomotif, keamanan siber, dan robotika, menunjukkan kesiapan talenta muda dalam menghadapi persaingan global dan kebutuhan industri nasional.
(Editor Aro)