Surabaya – Antonio Felix da Costa pembalap dari TAG Heuer Porsche Formula E Team meraih kemenangan di Portland International Raceway, Oregon, Amerika Serikat.
Ribuan penonton menyaksikan perebutan gelar juara series kedua terakhir Formula E 2024 di Portland International Raceway, Oregon, Amerika Serikat. Balapan double header ini berlangsung dramatis dengan perubahan posisi puncak klasemen yang ketat dan menampilkan banyak strategi balap.
Dengan suhu sekitar 25 derajat Celcius, Hankook iON Race tampil optimal, memungkinkan para pembalap memaksimalkan cengkeraman tinggi. Mulanya, Mitch Evans dari tim Jaguar TCS Racing menyelesaikan balapan hari Sabtu (29/6/2024) di posisi terdepan.
Namun, Evan menerima penalti karena terlibat tabrakan di awal balapan sehingga membuatnya turun ke posisi kedelapan. Hal ini menjadikan António Félix da Costa dari TAG Heuer Porsche Formula E Team keluar sebagai pemenang, serta disusul oleh Robin Frijns dari tim Envision Racing dan Jean-Éric Vergne dari tim DS Penske di posisi kedua dan ketiga.
“Ban Hankook iON Race sangat cocok untuk trek ini. Kami mampu memacu mobil secara ideal pada beberapa putaran berturut-turut. Kami juga tidak mengalami keausan berarti dalam balapan, jadi saya sangat puas dengan performa ban Hankook,” kata António Félix da Costa, pembalap asal Portugal.
Pada hari Minggu(30/6/2024), da Costa kembali meraih kemenangan dan mencatatkan kemenangan ke-12nya di Kejuaraan Dunia Formula E setelah menyelesaikan 27 lap di sirkuit sepanjang 3,190 kilometer.
Pembalap dari Tim TAG Heuer Porsche Formula E ini kembali diuntungkan dengan manajemen energi dan ban yang baik.
Kemudian posisi kedua diraih oleh Robin Frijns dari tim Envision Racing dan posisi ketiga oleh Mitch Evans dari tim Jaguar TCS Racing.
“Hankook iON Race memberikan daya cengkeram yang mumpuni, bahkan hingga akhir balapan sehingga membantu para pembalap dalam bekerja di lintasan.” ujar teknisi balap Hankook Tire, Ji Woong Choi.
Sebagai sponsor utama balapan akhir pekan di Portland, dua petinggi manajemen Hankook turut serta untuk naik ke podium memberikan trofi kejuaraan kepada pemenang. Di hari Sabtu, Sooil Lee, Vice Chairman & CEO Hankook Tire & Technology memberikan trofi kepada first runner up dan di hari Minggu, Rob Williams, Presiden Hankook Tire Amerika, memberikan trofi kepada pemenang balap, da Costa.
Setelah empat belas seri balapan musim ini, Nick Cassidy dari Jaguar TCS Racing, berhasil memuncaki klasemen dengan 167 poin, disusul oleh Evans dan Pascal Wehrlein dari tim TAG Heuer Porsche Formula E, yang sama-sama mengoleksi 155 poin. Ajang terakhir dari Kejuaraan Dunia ABB FIA Formula E 2024 akan berlangsung pada Hankook London E-Prix di Inggris pada 20 dan 21 Juli mendatang.
Portland E-Prix merupakan seri balapan Formula E tercepat sepanjang sejarah. Pada balapan pembuka hari Sabtu, sebanyak 22 pembalap mencetak rekor baru dengan menghasilkan kecepatan rata-rata tercepat sepanjang perhelatan Formula E. Para pembalap mencapai kecepatan rata-rata 244,68 km/jam di lintasan Portland International Raceway, sepanjang 3,190 kilometer.
Sayangnya, pembalap Oliver Rowland dari Inggris, harus absen dari balapan Hankook Portland E-Prix. Dokter menyarankannya untuk tidak terbang ke Amerika Serikat karena alasan kesehatan. Akibatnya, pembalap dari Nissan Formula E Team ini terpaksa melewatkan kedua balapan di double-header tersebut.
Hal itu sangat mengecewakan bagi pembalap berusia 31 tahun itu, yang saat ini berada di urutan keempat dalam klasemen dan berharap bisa ikut serta dalam perebutan gelar juara dunia. Rowland digantikan oleh Caio Collet, pembalap cadangan dan simulator tim dari Brasil.
Khusus untuk balapan double-header ini, Tim Andretti dari Amerika menampilkan design khusus berupa penambahan bintang putih pada garis biru di kedua mobil Porsche mereka sehingga menciptakan tampilan yang menyerupai bendera Amerika Serikat.
Hankook, sebagai mitra teknis resmi dan pemasok ban untuk Kejuaraan Dunia Formula E ABB FIA, merilis filter AR terbaru di Instagram menjelang balapan kedua di musim ke-10 nya sebagai sponsor utama.
Filter AR tersebut membuat para pengguna seolah masuk ke dalam stan Hankook dan mobil-mobil Gen3. Nico Müller dari Tim ABT Cupra Formula E mencoba lucunya filter AR tersebut dan mengunggahnya ke Instagram pribadinya, @nicomueller51.
Di sisi lain, Robert Wickens, mantan pembalap IndyCar dan DTM, mencoba mobil Gen3 yang telah dimodifikasi dan menggunakan ban Hankook iON Race di Hankook Portland E-Prix. Ini adalah pengalaman pertama pembalap asal Kanada tersebut mengendarai mobil balap lagi setelah mengalami kecelakaan hebat pada tahun 2018 dan sejak saat itu pembalap berusia 35 tahun mengalami kelumpuhan.
Mobil Formula E dimodifikasi secara khusus agar Wickens dapat mengemudikannya hanya dengan menggunakan kedua tangannya. Dia menyelesaikan sebelas putaran penuh, menunjukkan besarnya potensi inklusi dan inovasi teknologi dalam Kejuaraan Dunia Formula E ABB FIA.
“Meskipun hanya beberapa putaran, saya sangat menikmati pengalamannya, dan itu membuat saya ingin melakukannya lagi. Semoga ini membuka lebih banyak kesempatan di masa depan, termasuk mungkin tes rookie. Saat ini, tujuan saya adalah untuk berusaha masuk ke dalam grid Formula E di masa mendatang,” ujar Wickens usai test Drive.