Surabaya – Proyek pembangunan Jalan Dupak – Jalan Tembaan, Surabaya, terhenti, membuat warga sekitar jalan tersebut di sisi selatan dan pedagang di Pasar Loak, Dupak Rukun menjerit.
Proyek milik Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya senilai Rp 18,7 miliar itu mengganggu aktivitas warga sekitar Dupak. Hingga pendapatan pedagang pasar turun drastis.
“Proyek pengerasan jalan di wilayah Dupak Rukun yang sampai sekarang belum selesai dan terkesan mangkrak. Sudah sekitar tiga minggu ini tidak ada pengerjaan lanjutan,” ujar Hanafi (55) pedagang Pasar Loak, Surabaya, kepada siginews.com, Jumat (30/8/2024).
Hanafi yang juga warga Dupak Rukun ini juga mengeluh mangkraknya proyek pengerjaan jalan (rigid), khususnya sepanjang 250 meter dekat kawasan Pasar Loak.
“Sejak dimulainya proyek pengerasan jalan di wilayah Dupak Rukun yakni bulan Juni hingga saat ini, sangat membuat keadaan pasar sepi pembeli. Selain macet, proyek tersebut terutama jalan di depan Loak mandeg (terhenti),” keluhnya.
Ia menyampaikan, akibat terhentinya proyek pengerjaan jalan tersebut, membuat omset pendapatan pedagang Pasar Loak mengalami penurunan drastis.
“Ini juga membuat pendapatan kami para pedagang menurun anjlok. Pendapatan hanya sekitar 25 persen,” katanya.
Hanafi dan para pedagang Pasar Loak, maupun warga Dupak Rukun meminta Walikota Surabaya Eri Cahyadi untuk segera turun, dan memerintahkan dinas terkait (Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga) untuk segera menyelesaikan pengerjaan jalan rigid.
“Jalan berhenti, tidak ada pembeli. Petugas parkir pun sehari tidak ada pemasukan, karena tidak ada pembeli yang datang ke Pasar Loak,” ujarnya.
“Tolong Bapak Eri Cahyadi sebagai Walikota Surabaya, segera terselesaikan pembangunan jalan. Tolong membantu kami para pedagang, bisa berjualan, banyak pembeli yang datang dan membeli. Semoga Pak Eri diberi kesehatan,” harapnya.
Hal senada juga disampaikan Sahril Arifin, pedagang sparepart di Pasar Loak.
“Kondisi jalan macet, nggak ada pembeli. Juga polusi, debu -debu dari proyek pengerjaan jalan. Masak kami harus makan (menghirup polusi) debu-debu jalanan,” cetusnya.
H Yusuf, pedagang lainnya di Pasar Loak berharap walikota maupun pejabat terkait untuk segera menyelesaikan proyek jalan tersebut.
“Tolong lah Pak Walikota Eri. Proyek yang mandeg ini juga sering membuat pengendara sepeda motor terjatuh. Kasihanilah warga mu pak wali,” keluh kesalnya.