Surabaya – Robot bernama Isyana ciptaan dari dosen Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM) Universitas Airlangga (UNAIR) Prisma Megantoro ST MEng mendapatkan hak paten.
Robot Isyana itu mendapat Hak Paten pada Agustus lalu itu sebagai, Invensi robot berpenggerak roda yang mampu melakukan penyemprotan cairan disinfektan.
Melalui laman resmi Unair, Kamis (12/9/2024), Prisma menyampaikan bahwa ide robot penyemprot disinfektan itu latar belakangnya adalah kondisi di masyarakat yang pada tahun 2020 lalu terdampak pandemi Covid-19.
Katanya,Robot Isyana dirancang untuk memudahkan tenaga medis dan pekerja lapangan dalam menyemprotkan disinfektan dari jarak jauh.
“Saat itu saya melihat penyemprotan masih secara manual, dengan menggunakan mesin penyemprot hama atau bahkan mobil damkar. Tentu akan lebih membutuhkan tenaga bagi pekerja atau operator di lapangan yang justru meningkatkan risiko terpapar. Selain itu juga tentu mengeluarkan dana atau biaya yang lebih banyak,” terang Prisma.
Ia membeberkan keunggulan robot Isyana. Rancangan robot penyemprot Isyana seperti mobil tank dengan jenis roda tracked.
Penggunaan roda dengan model tracked tersebut rupanya menjadi keunggulan bagi robot ini. Sehingga robot dapat beroperasi di berbagai medan.
“Jadi, robot untuk menyemprotkan cairan desinfektan di segala medan, baik dalam ruangan maupun luar ruangan, seperti di jalanan aspal, tanah, atau rerumputan. Jadi (robot Isyana) sangat andal di segala medan,” paparnya.
Robot Isyana kata Prisma, juga dilengkapi dengan sensor suhu yang dapat mendeteksi kondisi udara di sekitar robot. Tidak hanya itu, robot juga dapat mengukur dan melakukan pemetaan kelembaban dan tekanan udara di sekitarnya saat pengoperasian.
“Selain itu juga bisa untuk pemetaan atau analisis kondisi udara di dalam pengoperasian robot,” katanya.
Pengoperasian robot dapat berlaku dari jarak jauh, karena dilengkapi dengan fitur kamera FPV. Namun, Prisma juga menyampaikan adanya rencana untuk meningkatkan kualitas visual dengan menggunakan kamera digital.
“Ketiga, robot ini juga lengkap dengan kamera FPV yang bisa digunakan oleh operator dari jarak jauh melalui layar komputer. Namun ada rencana pengembangan dari sisi visualisasi bisa ditambah dengan kamera digital,” tuturnya.
Prisma menyampaikan adanya rencana pengembangan fitur dari inovasi yang dirancangnya, mulai dari segi fisik, hingga rencana merancang robot dengan ukuran yang lebih besar lagi agar dapat menjangkau lebih banyak muatan.
“Untuk rencana pengembangan, dari sisi teknologi mungkin bisa dengan adanya remote control, jadi robot ini jangkauannya akan lebih jauh lagi. Kemudian dari segi fisik robot, bisa dibuat dengan ukuran yang lebih besar lagi. Sehingga bisa mengangkut cairan lebih banyak,” ujarnya.
Meski pandemi Covid-19 telah berlalu dan masyarakat dapat beraktivitas kembali normal. Penyemprotan disinfektan di ruang terbuka sudah tidak dilakukan lagi. Namun, robot Isyana tetap dapat bekerja untuk keperluan lainnya. Seperti melakukan penyemprotan cairan pestisida di kawasan pertanian.
“Karena pandemi Covid-19 berakhir, jadi robot ini bisa diaplikasikan pada bidang yang lain, misal untuk menyemprotkan pestisida di kawasan pertanian, atau untuk hal-hal serupa lainnya,” jelas Prisma. (roi)