Banyuwangi – Badan Pangan Nasional menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di Banyuwangi, bertempat di Lapangan Glagah Desa Olehsari Kecamatan Glagah.
Pj Bupati Banyuwangi Sugirah mengatakan, salah satu daya tarik utama Gerakan Pangan Murah yakni harga jual yang jauh lebih murah dibandingkan harga pasaran. Sebab GPM ini dilakukan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan.
“Dengan program ini, masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari dengan harga yang lebih terjangkau,” ujar Sugirah, Senin (30/9).
Jenin bahan kebutuhan pokok yang dijual antara lain, Beras medium (5kg) dijual seharga Rp 56.500, padahal harga di pasaran mencapai Rp 60.000. Gula pasir dijual Rp 17.000 per kg, sedangkan harga pasaran Rp 18.000. Minyak goreng juga dijual dengan harga Rp 13.500 per liter, lebih rendah dibandingkan harga pasar yang mencapai Rp 16.200.
Sugirah juga memastikan pasokan pangan di Banyuwangi dalam kondisi aman meskipun di tengah lesunya beberapa komoditas holtikultura seperti cabai dan tomat.
Bahkan Sugirah berjanji kedepan lebih intens melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk memantau perkembangan harga dan stok pangan di pasar.
“Kami akan terus berupaya menjaga ketersediaan dan keterjangkauan pangan bagi masyarakat Banyuwangi. Terima kasih kepada pemerintah pusat yang telah menyelenggarakan kegiatan ini,” tambah Sugirah.
Sementara, Siti (32) salah satu warga setempat mengaku senang dan terbantu dengan adanya gerakan pangan murah tersebut. Sebab dengan harga yang lebih murah tersebut, dia dapat mengurangi pengeluaran untuk kebutuhan harian.
“Jika acara seperti ini sering diadakan, sangat membantu ekonomi kami masyarakat banyuwangi,” ujar Siti.
Dalam gerakan pangan murah tersebut, BPN bersama Pemkab Banyuwangi bekerjasama dengan toko retail seperti Roxy, Vionata, Ramayana, UMKM dan Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras setempat.