Surabaya – Perempuan pelaku pembegalan terhadap seorang sopir taksi online Daihatsu Sigra warna putih dengan nomor polisi L 1867 CAS berhasil ditangkap warga sekitar dan diamankan di Polsek Gunung Anyar. Kejadian sekitar pukul 09.00 WIB di kawasan Gunung Anyar Tambak, Gunung Anyar, Surabaya. Sampai saat ini identitas perempuan pelaku pembegalan belum diketahui.
Dalam insiden tersebut, sang sopir dikabarkan mengalami luka-luka dan harus dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pengobatan secara intensif akibat luka tusuk dilehernya
Kapolsek Gunung Anyar Iptu Sumianto Harsya Fahroni membenarkan adanya kejadian tersebut. Pelaku menyerang korban menggunakan tali dan pisau. Kemudian mobil dilarikan oleh pelaku.
“Korbannya laki-laki, sopir taksi pnline. Pelaku satu orang perempuan, usia sekitar 23 tahun dan sudah diamankan untuk dimintai keterangannya,” ujar Iptu Harsya, Selasa (1/10).
Informasi yang dihimpun, dugaan aksi pembegalan alias perampokan tersebut bermula saat pelaku menjadi penumpang taksi online korban. Tak lama kemudian, penumpang wanita tersebut diduga menyerang korban menggunakan tali dan pisau untuk melumpuhkan sang sopir taksi online.
Setelah itu, korban dibuang di kawasan Gunung Anyar Tambak, Gunung Anyar, Surabaya. korban lalu berteriak minta tolong warga. Sementara wanita tersebut mengendarai mobil korban masuk ke perumahan Gunung Anyar untuk melarikan diri.
Warga yang mengetahui hal itu segera melakukan pengejaran dibantu para pengendara mobil dan motor yang kebetulan melintas di lokasi kejadian. Alhasil, mobil yang disopiri wanita tersebut berhasil dihadang dan diberhentikan paksa warga hingga mobil korban mengalami penyok di bodi samping dan ban kiri depan terlepas.
Disisi lain, saat dikonfirmasi, Daniel Lukas Rorong, Humas Perhimpunan Driver Online Indonesia (PDOI) Jawa Timur tak kuasa menahan emosinya.
“Nekat sekali tuh penumpang. Mana perempuan lagi. Apalagi kondisinya masih pagi hari,” katanya dengan suara meninggi.
Daniel sendiri mengetahui kejadian tersebut berdasarkan laporan dari rekan-rekan di grup WhatsApp driver online. Setelah melihat foto dan video hasil kiriman rekan-rekannya tersebut, Daniel lantas berusaha mencari identitas perihal korbannya.
“Alhamdullilah, ini saya sudah dapat info perihal istri korban. Nanti kalau sudah dapat nomer kontaknya, saya langsung coba komunikasi serta koordinasi dengan yang bersangkutan,” ujar Daniel.
Daniel menambahkan, akan mengawal dan membantu kasus ini sampai tuntas. Agar pelaku pembegalan dapat hukuman dan memberikan efek jera untuk lainnya.
“Intinya, kami akan kawal kasus ini, termasuk nantinya koordinasi dengan pihak aplikator untuk pengobatan korban hingga pulih kembali. Juga komunikasi pad pihak kepolisian agar pelaku nantinya diproses dan bisa dijerat dengan pasal yang memberatkan agar ada efek jera buat lainnya,” harap Daniel.
Dari catatan Daniel, kejadian kriminalitas yang dialami oleh sopir taksi online untuk tahun 2024 ini, bukan kali pertama. 31 Januari 2024 lalu, sopir taksi online juga dibegal dikawasan Dukuh Pakis, sekitar pukul 15.00 WIB, dengan disetrum pakai alat kejut listrik. Pelakunya adalah diduga seorang mahasiswa akhir dari salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang sedang terlilit hutang pinjaman online (pinjol).
Sebelumnya, kejadian mengenaskan juga dialami oleh sopir taksi online yang jenazahnya ditemukan tewas pada 15 Desember 2023 lalu, karena dibunuh dan mayatnya ditemukan di sungai Jalan Ali Mas’ud, Buduran, Sidoarjo.
Dari beberapa kejadian yang menimpa rekan-rekan sopir taksi online, Daniel mengingatkan agar kewaspadaan kembali ditingkatkan lagi.
Daniel berpesan agar rekan-rekan sopir taksi online untuk sering-sering melihat kaca spion tengah yang terpasang di dalam mobil sepanjang perjalanan, hanya sekadar melihat aktifitas penumpang yang sedang duduk di kursi belakang.
Lalu, jika dilihat tujuan pengantaran berada di kawasan yang sepi atau jarang ada pengendara lain melintas, saat tiba di lokasi, kewaspadaan lebih ditingkatkan kembali.
“Jika tiba-tiba penumpang melakukan aksinya, sopir taksi online bisa segera membunyikan klakson sekencang-kencangnya untuk membikin pelaku panik. Lalu sopir bisa segera keluar dari mobilnya untuk berteriak minta tolong pada warga atau pengendara yang melintas,” himbau Daniel.
Sedangkan kalau malam hari, Daniel juga memberikan tips agar bisa menelpon penumpang terlebih dahulu melalui call yang tersedia di aplikasi perihal jumlah penumpangnya.
“Jika ternyata sampai lokasi, jumlah penumpangnya tidak sesuai dan mencurigakan, segera tancap gas untuk meninggalkan lokasi dan batalkan orderan disertai alasannya melalui pusat bantuan atau call centre yang tersedia di aplikasi. Termasuk ketika diketahui bahwa tujuan pengantarannya adalah kawasan sepi dan rawan, lebih baik dibatalkan saja orderannya,” pesan Daniel yang kini menjadi Ketua Plt PDOI Jawa Timur.