Jember – Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 3 Tri Rismaharini atau Bu Risma bersama Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengecek ‘mesin’ PDI Perjuangan (PDIP) untuk pemenangan Pilgub Jatim dan Pilbup Jember.
Risma menemui pengurus dan kader banteng moncong putih pada acara konsolidasi dan rapat internal DPC PDIP Kabupaten Jember , di Grand Ballroom Hotel Edelweis, Jember, Selasa (5/11/2024).
Dalam kesempatan itu, Risma juga memaparkan program yang akan dijalankan saat memimpin Pemprov Jatim. Dan program tersebut diharapkan dapat disebarluaskan dan disosialisasikan para kader ke masyarakat Jember.
Program tersebut diantaranya bantuan permakanan bagi kelompok rentan seperti lansia, warga miskin, dan penyandang disabilitas di provinsi ini.
Bantuan tersebut diharapkan mampu meningkatkan kualitas hidup penerima dan bahkan mendorong mereka untuk beraktivitas lebih produktif.
Dalam pelaksanaannya, papar Risma, lebih dulu akan dibentuk kelompok masyarakat (pokmas) di tingkat kelurahan yang bertugas memastikan bantuan permakanan ini tersalurkan tepat sasaran.
“Dari pengalaman saya, bantuan semacam ini bisa sangat membantu. Dulu ada penerima bantuan permakanan yang akhirnya bisa membeli motor untuk menunjang pekerjaannya. Ini adalah bukti nyata bahwa program sosial bisa memberikan dampak yang besar,” ujar Risma.
Cagub Risma yang berpasangan dengan Cawagub Zahrul Azhar Asumta Gus Hans di Pilgub Jatim 2024 ini juga membeberkan komitmennya untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan. Katanya, perhatian terhadap kesejahteraan nelayan adalah hal krusial mengingat peran penting mereka dalam menyediakan sumber pangan laut.
“Kami akan mengupayakan fasilitas parkir yang aman bagi kapal nelayan untuk meminimalisir risiko kecelakaan. Nelayan butuh dukungan, termasuk dari aspek keselamatan kerja,” tutur Mensos RI periode 2020-2024 ini.
Dia juga berencana menyelesaikan permasalahan pupuk yang kerap menjadi kekhawatiran petani, termasuk petani tembakau di Jawa Timur. Kelangkaan pupuk sering kali menjadi kendala utama yang mengancam hasil panen.
“Masalah pupuk ini harus selesai. Petani tak boleh lagi dibayangi kekhawatiran soal pupuk. Baik petani pangan maupun petani tembakau, semua harus kita bantu,” terang Walikota Surabaya periode 2010-2020.
Risma juga berjanji untuk membangun sentra PKL yang ramah bagi pedagang kecil dan UMKM, sehingga mereka tidak perlu menghadapi penertiban oleh Satpol PP.
Dia menilai, dukungan infrastruktur yang layak bagi pedagang kecil adalah bentuk dukungan langsung terhadap ekonomi kerakyatan.
“Kita akan bangun sentra PKL agar mereka bisa berdagang dengan nyaman tanpa merasa takut ditertibkan. Ini adalah salah satu cara kita menciptakan ruang yang aman bagi ekonomi kecil dan UMKM,” katanya.
Walikota perempuan pertama di Surabaya yang akrab disapa Risma itu, sempat mendapati para kader, yang ijazahnya masih tersandera.
Mengetahui hal itu, Risma segera mengerahkan timnya untuk mencatat dan menebus ijazah mereka semuanya.
Sekitar puluhan orang yang mengangkat tangannya mengaku ijazahnya masih tertahan.
“Tolong dicatat, siapa saja yang ijazahnya masih tertahan,” kata Risma yang meminta stafnya untuk menindaklanjuti.
Dalam konsolidasi dan rapat internal PDIP se Jember, Risma juga menyampaikan dukungannya kepada pasangan Hendy-Firjaun, pasangan yang diusung PDI Perjuangan di Pilkada Jember 2024.
Meski hanya didukung PDI Perjuangan, Risma optimis pasangan petahana ini akan memenangkan hati masyarakat Jember. Risma mengaitkan pengalaman pribadinya yang juga pernah maju dalam Pilkada Surabaya hanya dengan dukungan PDI Perjuangan.
“Kami berhasil karena dukungan rakyat yang kuat. Pilkada kali ini menentukan nasib Jember lima tahun ke depan, jadi pilihlah dengan bijak. Jangan sampai keputusan yang salah menyebabkan penderitaan bagi warga,” jelas Risma. (roi)