Surabaya – Kementerian Pariwisata dan menjadikan Jatim sebagai provinsi terbanyak dalam perolehan juara gelar acara Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) Tahun 2024. Provinsi Jawa Timur raih juara terbanyak, tiga desa wisata jadi gelar juara dari tiga kategori.
“Alhamdulillah, desa wisata kita kembali meraih ADWI. Ini tandanya, desa wisata kita semakin maju dengan keunggulan pariwisata. Dengan sekitar 1.391 jumlah destinasi wisata dan 630 desa wisata di Jawa Timur, kita tidak kalah dengan daerah lainnya,” kata Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono dalam keterangan di Surabaya, Rabu.
Ketiga wisata desa tersebut adalah Desa Wisata Gunungsari di Kabupaten Madiun sebagai Juara I Desa Digital, Desa Wisata Dewi Anom di Kabupaten Malang sebagai Juara II Desa Wisata Maju dan Desa Wisata Adat Osing Kemiren di Kabupaten Banyuwangi sebagai Juara II Kategori Kelembagaan dan Sumber Daya Manusia (SDM).
Sebelumnya, ketiga desa wisata tersebut berhasil menyisihkan 6.016 desa yang kemudian diseleksi menjadi 25 desa wisata terbaik dari seluruh Indonesia.
Menurutnya, tiga penghargaan ini menjadi penanda bahwa Jawa Timur memiliki potensi pariwisata yang unggul dan tidak kalah dari provinsi lainnya.
Ia melanjutkan penghargaan yang diterima ini juga merupakan bentuk amanah sekaligus kesempatan yang diberikan oleh pemerintah pusat bagi Jawa Timur untuk melakukan promosi seluas-luasnya baik di level domestik maupun mancanegara.
Oleh sebab itu, dukungan dari pemerintah provinsi juga diharapkan bisa hadir guna memaksimalkan potensi yang dimiliki tiga desa wisata tersebut.
“Insya Allah pada 2025, melalui Disbudpar akan dilakukan Empowerment and Resilience, berupa pelatihan/bimtek/promotion engagement dan bantuan sarana sesuai dengan hasil kurasi dan kebutuhan desa,” kata Adhy Karyono.
Tidak hanya dukungan dari pemerintah, Adhy Karyono juga mengajak seluruh elemen, baik swasta hingga masyarakat untuk turut serta dalam berbagai upaya guna memajukan pariwisata di Jawa Timur.
“Utamanya dengan pemanfaatan digitalisasi. Saat ini, promosi bisa dilakukan seluas mungkin secara digital. Mulai dari level pusat hingga yang ada di desa harus bisa melek teknologi dan promosi digitalnya,” ucap Pj Gubernur Jatim. (aro)