Surabaya – Kejadian bencana di wilayah Jawa Timur per 1 Januari hingga 16 Desember 2024 sebanyak 370 bencana. Memasuki musim hujan ini, di seluruh 38 kabupaten dan kota di Jawa Timur sudah terjadi bencana hingga statusnya ada yang Tanggap Darurat dan ada juga daerah yang statusnya Saga Darurat. Pemerintah juga menyiapkan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC).
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan, dari 38 kabupaten dan kota di Jatim sudah terjadi bencana status Tanggap Darurat ada 11. Sedangkan 27 kabupaten kota sudah menetapkan Siaga Darurat.
“Kita harapkan 27 daerah yang statusnya siaga darurat ketika terjadi bencana sudah siap membantu masyarakat. Sedangkan 11 kabupaten dan kota yang terkena
bencana diberi bantuan untuk memastikan masyarakat terdampak bisa tertangani dan terlayani dengan baik,” kata Letjen TNI Suharyanto di sela menghadiri rapat koordinasi (rakor) bersama Menteri PMK, BMKG, Kalaksa BPBD Kabupaten dan Kota digelar di gedung negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya. Rakor tersebut membahas Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi Tahun 2024 Wilayah Provinsi Jawa Timur, Selasa (17/12/2024).
Suharyanto menambahkan, juga dilakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) wilayah di Pulau Jawa. Yang mana Provinsi Jateng dan Jabar sudah dilakukan. Rencananya, Jatim OMC akan dilaksanakan siang malam (24 jam) di dua titik, yakni daerah tapal kuda dan mataraman.
Nanti, kata dia, akan dilihat OMC-nya. Sebab OMC bukan titik melainkan area pertemuan awan yang berdekatan dengan hujan untuk kemudian dilakukan intervensi.
“Kita lihat prediksinya. Mudah-mudahan cuaca ekstrem bisa terkurangi,” harap Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto.
Pemerintah pusat atas petunjuk Menko PMK Pratikno, agar menyalurkan bantuan dana operasional maupun perlengkapan dan peralatan sebanyak 16 item. Berupa perahu, sembako, makanan siap saji dan pompa.
Sementara itu, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Menko PMK) RI Pratikno mengatakan, pertemuan ini meyakinkan bahwa seluruh daerah di Jatim siap menghadapi resiko hidrometeorologi yang cukup tinggi periode Desember 2024 – Februari 2025.
Pemerintah pusat, sudah siap siaga menyiapkan langkah-langkah yang cukup detail bersama Pemda. Intinya, infrastruktur di daerah disiapkan dan petugas serta masyarakat disiapkan untuk menghadapi bencana.
“Tadi sudah dijelaskan wilayah mana yang berpotensi curah hujan tinggi. Ada angin dan ombak yang harus kita mitigasi bersama,” kata Menko Pratikno.
Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono menyampaikan, total bencana di Jawa Timur per 1 Januari hingga 16 Desember sebanyak 370 bencana. Dan secara khusus, dimulainya hidrometeorologi basah di Jawa Timur per 1 November – 17 Desember 2024 terdapat 62 kejadian dengan kategori sedang berat.
“Ini berdampak pada 26 Kabupaten/ Kota, 88 Kecamatan dan 197 desa. Serta mengakibatkan 3 korban meninggal, 1 orang luka berat, 6 orang luka ringan dan beberapa infrastruktur rusak,” ujar Adhy Karyono. (jrs)