Surabaya – Hasil Survei Ekonomi Pertanian (SEP) 2024 Provinsi Jawa Timur telah dirilis Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur (BPS Jatim) pada Selasa (24/12/2024) lewat laman resmi BPS Jatim (jatim.bps.go.id)
Kepala BPS Jatim, Zulkipli mengatakan Survei Ekonomi Pertanian (SEP) merupakan salah satu survei lanjutan setelah dilakukan pencacahan lengkap ST2023. “Diharapkan dapat dilakukan secara berkala sesuai dengan rekomendasi dari The Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO),” ujarnya.
Data dan informasi yang disajikan diharapkan tidak hanya sebagai sumber informasi, tetapi juga menjadi inspirasi untuk pembangunan pertanian berkelanjutan sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045.
“Terima kasih dan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat atas kontribusi dan partisipasi aktif dalam penyusunan publikasi ini. Semoga publikasi ini dapat menjadi landasan kuat bagi pengembangan pertanian yang berkelanjutan serta memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat,” ujarnya.
Berikut data luas panen dan produksi padi tahun 2024 di jawa timur (Laman berita resmi statistik ekonomi pertanian) :
- Tahun 2024, luas panen padi di Jawa Timur diperkirakan sebesar 1,62 juta hektare dengan produksi padi sekitar 9,2 juta ton gabah kering giling (GKG)
- Produksi padi diperkirakan sebesar 9,23 juta ton GKG, mengalami penurunan sebanyak 484,32 ribu ton GKG atau 4,99 persen dibandingkan produksi padi di 2023 yang sebesar 9,71 juta ton GKG
- Produksi beras pada 2024 untuk konsumsi pangan penduduk diperkirakan sekitar 5,33 juta ton, mengalami penurunan sebanyak 279,66 ribu ton atau 4,99 persen dibandingkan produksi beras di 2023 yang sebesar 5,61 juta ton
Data dan informasi yang disajikan diharapkan tidak hanya sebagai sumber informasi, tetapi juga menjadi inspirasi untuk pembangunan pertanian berkelanjutan sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045.
“Terima kasih dan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat atas kontribusi dan partisipasi aktif dalam penyusunan publikasi ini. Semoga publikasi ini dapat menjadi landasan kuat bagi pengembangan pertanian yang berkelanjutan serta memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat,” tutupnya.
(aro)