siginews

Cak Sholeh Bersama Rakyat Jawa Timur Menggugat Beraksi di 29 Oktober

Reporter : Redaksi

Headlines

Selasa, 28 Oktober 2025

Waktu baca 4 menit

Cak Sholeh Bersama Rakyat Jawa Timur Menggugat Beraksi di 29 Oktober

siginews.com-Surabaya – Cak Sholeh bersama Rakyat Jawa Timur Menggugat akan menggelar aksinya di depan gedung negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, pada Rabu 29 Oktober 2025 nanti mulai dari pukul 10.00 Wib.

“Sudah disepakati oleh teman-teman bahwa aksi yang sempat tertunda mestinya tanggal 3 Septeber akan dirubah hari Rabu 29 Oktober,” ujar Korlap Rakyat Jawa Timur Menggugat, M Sholeh, kepada siginews.com, Senin (27/10/2025).

Pria yang biasa disapa Cak Sholeh ini menerangkan, isu tuntutan pada aksi 29 Oktober besok adalah sama dengan rencana aksi yang tertunda pada 3 September 2025 lalu.

“Kita akan aksi dengan isu tuntutan yang sama. Satu, pengampunan pajak kendaraan beromotor baik roda dua maupun roda empat, seperti yang diberlakukan di Jawa Barat dan Jawa Tengah maupun Banten,” katanya.

“Kedua, terkait pengusutan dugaan korupsi dana hibah yang sedang ditangani oleh KPK, dengan kerugian negara ditaksir mencapai sekitar Rp 2 triliun,” ujarnya.

“Isu yang terakhir adalah penghapusan pungli (pungutan liar) di sekolah-sekolah negeri, terutama SMA/SMK Negeri dibawah naungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur,” terangnya.

Cak Sholeh yang dikenal dengan No Viral No Justice ini membeberkan alasan kenapa aksi dari Rakyat Jawa Timur Menggugat ini molor dari 3 September menjadi 29 Oktober 2025.

“Bahwa kenapa aksi ini kok lama, karena kita menunggu situasi yang tenang. Kita tahu, sebelum tanggal 3 September, gedung Grahadi sudah dibakar. Andaikan aksi itu tidak ditunda, maka kemungkinan akan terjadi kerusuhan, penyusup-penyusup itu akan ikut, sehingga kalau ada apa-apa, tentu yang disalahkan adalah insiator. Saya dan teman-teman yang akan diciduk duluan oleh pihak kepolisian,” paparnya.

Sholeh mengatakan, ada pihak yang menggangap bahwa kejadian pembakaran di Grahadi dalangnya adalah Cak Sholeh.

“Grahadi dibakar itu saja anggapannya dari kelompok-kelompok buzzer ini dalangnya adalah Cak Sholeh. Apalagi kalau kita tetap memaksakan tanggal 3 September,” katanya.

Pengacara ini menegaskan, aksi pada 29 Oktober nanti, seluruh donasi akan digunakan untuk demo. Pada saat demo nanti, pihaknya juga sudah tidak menerima donasi lagi. Selain itu, demo pada Rabu depan itu sebagai jawaban terhadap tuduhan-tuduhan negatif yang disematkan ke dirinya.

Iklan Wirajatimkso - Potrait

“Aksi pada 29 Oktober nanti itu sebagai jawaban terhadap tuduhan-tuduhan buzzer, tuduhan-tuduhan koruptor, bahwa, kita sudah berdamai dengan Mak Pipah (Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa) itu nggak ada. Nyatanya beberapa waktu yang lalu soal korupsi 4 tersangka ditahan oleh KPK, kita tetap membuat konten,” tegasnya.

Cak Sholeh Korlap aksi Rakyat Jawa Timur Menggugat
Cak Sholeh Korlap aksi Rakyat Jawa Timur Menggugat

“Soal Mak Pipah tidak mendamaikan Yai Mim bertengkar dengan tetangganya, justru Dedi Mulyadi Gubernur Jawa Barat yang berupaya mendamaikannya, kita buat konten. Artinya, tidak pernah ada deal apapun antara kita dengan pihak Pemerintah Provinsi Jawa Timur,” tambahnya.

Sholeh menegaskan bahwa, orang-orang di pemerintahan Provinsi Jawa Timur ini bebal dan tidak mempedulikan kepentingan rakyatnya.

“Bagi kita justru pemerintah Provinsi Jawa Timur ini bebal, tidak mau mendengar aspirasi dari masyarakat. Sebab apa, tidak ada ruginya bagi Pemprov Jatim ketika membuat pengampunan pajak. Toh nyatanya Jawa Barat bisa dengan pengampunan pajak, pembangunan tidak berhenti. Sementara Jawa Timur tidak ada pengampunan pajak, kita tidak melihat ada gerakan, ada proses-proses pembangunan yang itu bersentuhan dengan masyarakat di Jawa Timur,” jelasnya.

Sebelumnya, Cak Sholeh bersama korlap lainnya, Musfiq dan Acek Kusuma, membuat gerakan rakyat bernama Rakyat Jawa Timur Menggugat, dengan mengusung tiga tuntutan yakni 1-Penghapusan Tunggakan Pajak Kendaraan Bermotor Roda 2 (dua) dan Roda 4 (empat). 2-Usut Dugaan Korupsi Triliunan Rupiah yang Melibatkan Gubernur Jatim. 3-Hapus Segala Bentuk Pungli di Sekolah SMA/SMK Negeri di Jawa Timur.

Mereka mendirikan Posko Rakyat Jawa Timur Menggugat di dekan patung Gubernur Suryo, depan gedung negara Grahadi, untuk menampung keluhan-keluhan masyarakat Jawa Timur.

Selain itu, Posko Rakyat Jawa Timur Menggugat juga menerima donasi uang tunai hingga ratusan dus air mineral kemasan.

Namun, ketika situasi di Surabaya pada saat itu dinilai tidak kondusif, sehingga Posko Rakyat Jawa Timur Menggugat di dekat patung Gubernur Suryo ditutup, dan juga tidak menerima donasi lagi.

(Editor Aro)

#cak sholeh

#Cak Sholeh Bersama Rakyat Jawa Timur Menggugat Beraksi di 29 Oktober

#Demo Rakyat Jawa Timur Menggugat

#grahadi

#gubernur jatim khofifah

#Headlines

#headlines banner

#Jawa Timur

#korlap rakyat jawa timur menggugat

#pilihan redaksi

#Posko Rakyat Jawa Timur Menggugat

#Rakyat Jawa Timur Menggugat

#Surabaya

image ads default
Pasang Iklan di Sini
Jangkau ribuan pembaca setia setiap hari. Jadikan iklan Anda pusat perhatian.