Indonesia Frustasi di Lapangan Dihukum 18 Pelanggaran 6 Kartu Kuning

siginews.com-Kualifikasi Piala Dunia – Timnas Indonesia harus mengakui keunggulan tuan rumah Irak dengan skor tipis 0-1 (0-0) dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026, Minggu (12/10/2025).

Kekalahan ini tidak hanya terasa pahit karena kegagalan lolos, tetapi juga karena tingginya tingkat tekanan dan frustrasi pemain Garuda yang tercermin dalam statistik pertandingan.

Kekalahan Indonesia dengan tingginya tekanan dan frustrasi:

• Pelanggaran: Indonesia mencatatkan 18 pelanggaran berbanding hanya 6 dari Irak.
• Kartu Kuning: Indonesia mendapatkan 6 kartu kuning tanpa kartu merah.
• Kartu Merah: Irak harus bermain dengan 10 orang di menit akhir setelah salah satu pemain mereka diganjar kartu merah, namun waktu yang tersisa tidak cukup bagi Indonesia untuk membalas.

Meski unggul dalam penguasaan bola dan total tembakan, Irak tampil lebih klinis, terbukti dengan 2 tembakan ke arah gawang yang mereka hasilkan, salah satunya berbuah gol penentu kemenangan. Kekalahan 0-1 ini memastikan Timnas Indonesia gagal lolos ke Piala Dunia 2026.

Jalannya Pertandingan dan Dominasi Indonesia yang Tak Berbuah Hasil

Dari statistik akhir pertandingan, terlihat Indonesia menerapkan permainan penguasaan bola yang cukup baik.

Tim Garuda mencatatkan 56% possession dengan total 367 operan, jauh lebih tinggi dibanding Irak (44% dan 298 operan). Akurasi operan Indonesia juga lebih unggul (79% berbanding 73%).

Babak Pertama (0-0):

Indonesia memulai pertandingan dengan agresif, mencoba mengendalikan lini tengah. Meski menguasai bola, serangan Indonesia sering mentah di sepertiga akhir.

Tim Garuda melepaskan 9 tembakan sepanjang laga, namun hanya 1 yang tepat sasaran (statistik menunjukkan Indonesia kesulitan dalam akurasi tembakan). Sementara itu, Irak bermain lebih efisien.

Babak Kedua (1-0):

Irak, yang bermain lebih sabar dan fokus pada serangan terarah, berhasil memecah kebuntuan. Zidane Iqbal menjadi pembeda dengan mencetak gol tunggal di menit ke-75.

Gol ini menjadi pukulan telak bagi Indonesia yang kesulitan mengkonversi dominasi lapangan menjadi gol.

 

(Editor Aro)