Khotbah Kardinal Suharyo Sampaikan Pesan Paus Fransiskus Soal Korupsi
Reporter : Editor 02
Headlines
Jumat, 26 Desember 2025
Waktu baca 2 menit

Siginews.com-Jakarta – Umat Katolik diinstruksikan untuk mewaspadai kemerosotan moral yang dipicu oleh ketidakadilan, pemujaan terhadap uang, dan praktik korupsi.
Pesan ini disampaikan oleh Kardinal Ignatius Suharyo dalam Homili Misa Pontifikal Hari Raya Natal di Gereja Katedral, Jakarta, Kamis (25/12/2025).
Kardinal Suharyo menegaskan bahwa meskipun Natal telah datang, nyatanya masih banyak manusia yang memilih hidup dalam kegelapan. Menurutnya, pilihan hidup dalam kegelapan inilah yang membuat manusia merendahkan martabat luhurnya sendiri.
“Akibatnya apa? Manusia yang mestinya bermartabat luhur dan mulia merendahkan martabatnya sendiri ketika membiarkan hidupnya dipimpin oleh kegelapan. Buahnya kita semua tahu, adalah semakin luntur dan merosotnya moral,” ujar Kardinal Suharyo di hadapan ribuan jemaat.
Dalam khotbahnya, Kardinal Suharyo mengutip pemikiran mendiang Paus Fransiskus mengenai luka-luka dunia modern.
Ia menyoroti tiga persoalan utama: ketidakadilan, bahaya uang, dan skandal korupsi.
Kardinal menyayangkan sikap acuh tak acuh orang-orang berkuasa yang meredam suara kaum lemah.
Ia juga memperingatkan jemaat agar tidak jatuh ke dalam pola pikir yang menganggap kebahagiaan hanya bergantung pada uang.
“Kekerasan yang ditimpakan kepada orang lain demi menumpuk kekayaan yang berlumuran darah tidak akan mampu membuat seorang pun tetap berkuasa dan tidak mati,” tegasnya mengutip pesan Paus.
Korupsi sebagai Luka Bernanah
Persoalan korupsi mendapatkan sorotan tajam dalam homili (khotbah) tersebut. Kardinal menyebut korupsi sebagai ‘luka bernanah’ dan dosa berat yang menghancurkan masa depan serta harapan kaum miskin.
“Korupsi membuat kita tidak mampu melihat masa depan dengan penuh harapan. Karena keserakahan yang lalim itu menghancurkan harapan-harapan kaum lemah dan menginjak-injak orang yang paling miskin di antara kaum miskin. Korupsi adalah skandal publik yang berat,” lanjutnya.
Kardinal Suharyo mengajak umat untuk merefleksikan makna Natal di tengah realitas dunia yang kompleks.
Ia menekankan bahwa perayaan Natal harus menjadi momentum bagi umat untuk menyadari bahwa martabat manusia hanya dapat dijaga dengan konsisten mengikuti “Sang Terang Kehidupan” dan menjauhi praktik-praktik yang merusak moral bangsa.
(Editor Aro)
#Gereja Katedral Jakarta
#Homili Natal 2025
#Kardinal Ignatius Suharyo
#Misa Pontifikal Natal 2025
#Natal 2025
#Paus Fransiskus
#Perayaan Natal 2025



Berita Terkait

KontraS Geruduk Rapat RUU TNI Berbuntut Kantor Diteror Dini Hari
Headlines.Minggu, 16 Maret 2025

Diduga Salah Tahan, Kejari Gresik Nilai Permohonan Praperadilan Sesat
Headlines.Senin, 14 Oktober 2024

Bagnaia Juarai MotoGP Buriram Thailand 2024
Headlines.Minggu, 27 Oktober 2024

BREAKING: Koperasi Tebu Krebet Siap Terima Dana Rp70 Miliar dari LPDB
Ekbis.Sabtu, 11 Januari 2025

