Liga Champions: Shoot Jarak Jauh Liverpool vs Jago Bola Mati Inter

Siginews.com-Liga Champions – Pertarungan sengit antara Inter Milan dan Liverpool dalam lanjutan Liga Champions diprediksi akan menjadi bentrokan kontras taktis antara serangan yang efisien melawan daya tembak yang eksplosif.

Berikut adalah analisis kekuatan dan kelemahan kunci dari kedua tim

 

Inter Milan: Keseimbangan Bertahan dan Daya Serang Mahal

Inter Milan memasuki laga ini dengan struktur tim yang seimbang dan lini serang yang sangat bernilai.

Daya serang Inter dipimpin oleh duet Lautaro Martínez dan Marcus Thuram, yang secara kolektif bernilai hampir €160 juta. Keduanya memberikan ancaman besar, baik dalam penetrasi maupun efisiensi penyelesaian akhir.

Inter memiliki poros pertahanan yang kuat (termasuk Bastoni dan Acerbi) didukung oleh pergerakan full-back cepat seperti Dumfries dan Dimarco. Struktur ini memberikan stabilitas dalam membangun serangan dan efektif dalam serangan balik melebar.

Kreativitas penguasaan lini tengah dan kontrol datang dari Nicolò Barella dan Hakan Çalhanoğlu, yang unggul dalam menembus garis pertahanan lawan dengan kombinasi umpan pendek.

Namun, Inter rentan terhadap serangan balik cepat, dan seringkali kehilangan konsentrasi untuk mempertahankan keunggulan, terutama melawan tim dengan transisi vertikal yang cepat.

Pelatih Cristian Chivu memberikan penilaiannya terhadap Liverpool yang menurutnya kuat dan mengawali musim dengan baik dan sebaliknya ia menekankan timnya akan melawan dengan semangat dan mentalitas yang kuat pula.

“Tim Liverpool memulai musim dengan baik dengan intersitas permainan tinggi, namun tim kami memliki mentalitas yang kuat dan akan memberikan perlawanan yang sengit,” ujar Chivu saat diwawancara sebelum pertandingan di San Siro, Milan, Senin (8/12/2025).

Sementara, Liverpool membawa daya tembak yang luar biasa, namun stabilitas pertahanan menjadi tanda tanya.

Lini depan Liverpool diisi penyerang papan atas seperti Florian Wirtz (€130 juta), Mohamed Salah, dan Alexander Isak. Nilai Wirtz yang hampir setara dengan seluruh lini belakang Inter menunjukkan betapa besar potensi mereka dalam menciptakan peluang di ruang sempit.

Meski memiliki bek tengah kelas dunia seperti Virgil van Dijk dan Ibrahima Konaté, pertahanan mereka sering goyah akibat rotasi bek sayap yang tidak stabil dan ketergantungan pada pemain muda.

Secara teori, lini tengah yang diisi Mac Allister, Gravenberch, dan Szoboszlai kuat, namun hasil buruk belakangan ini mencerminkan masalah taktis dalam menjaga koherensi di bawah tekanan tinggi. Transisi Liverpool sering terputus-putus.

 

Siapa Kuasai Lini Tengah?

Benturan taktis Inter yang berbasis penguasaan bola dan penetrasi umpan pendek akan berhadapan dengan tekanan teritorial dan serangan vertikal Liverpool.

Liverpool berpotensi besar memanfaatkan kelemahan Inter dalam transisi pertahanan melalui tembakan jarak jauh dan serangan vertikal cepat. Dribel Wirtz dan tembakan jarak jauh Liverpool akan memaksa pertahanan Inter bergerak lateral, menciptakan celah di belakang lini belakang.

Namun Inter memiliki keunggulan signifikan dalam situasi bola mati dan duel udara. Ini bisa menjadi sumber bahaya utama melalui rutinitas tendangan sudut mereka.

Hasil akhir kemungkinan besar akan ditentukan di lini tengah. Jika Barella dan Çalhanoğlu berhasil mengontrol dan membatasi distribusi bola Liverpool, mereka akan mengurangi ruang gerak Wirtz dan Salah, yang menjadi kunci efektivitas serangan The Reds.

Secara keseluruhan, laga ini menjanjikan tempo tinggi. Inter akan berusaha mengunci penguasaan bola, sementara Liverpool akan mencari celah counter-attack untuk memanfaatkan keunggulan daya tembak individu mereka.

 

(Redaksi/Editor Aro)