siginews

Mentan: 70% Lahan Tebu Nasional Dipusatkan di Jatim demi Putus Impor

Reporter : Anggoro

Bisnis

Selasa, 23 Desember 2025

Waktu baca 2 menit

Mentan: 70% Lahan Tebu Nasional Dipusatkan di Jatim demi Putus Impor

Siginews.com-Surabaya – Menteri Pertanian (Mentan) RI, Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa tahun depan Indonesia akan menghentikan impor gula putih jika Jawa Timur mampu mewujudkan swasembada gula putih nasional. Hal ini dikarenakan 50 persen kebun tebu nasional saat ini berada di provinsi tersebut.

“Kalau Jawa Timur berhasil, nasional insyaallah tahun depan stop impor gula putih,” tegasnya disampaikan Mentan Amran usai menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Program Hilirisasi Perkebunan bersama Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, di Gedung Negara Grahadi, Kamis (23/12/2025).

Menteri Amran, mengapresiasi kinerja sektor pertanian Jawa Timur di bawah kepemimpinan Khofifah. Ia menilai Jawa Timur secara konsisten berada di posisi tiga besar nasional, bahkan menjadi yang teratas untuk sejumlah komoditas

“Kami mengapresiasi Ibu Gubernur. Pertanian Jawa Timur selalu berada di tiga besar nasional, bahkan beberapa komoditas menempati peringkat nomor satu,” ujar Amran.

 

Perluasan Lahan dan Dukungan Anggaran

Sebagai langkah konkret, pemerintah pusat menargetkan perluasan lahan tebu nasional seluas 100.000 hektare.

Dari target tersebut, sebanyak 70.000 hektare atau 70 persen dialokasikan di Jawa Timur, sementara sisanya tersebar di Lampung, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, dan Jawa Tengah.

Jawa Timur sendiri menunjukkan kesiapan yang melampaui ekspektasi. Dari kebutuhan awal sekitar 35.000 hektare, provinsi ini telah menyiapkan cadangan lahan hingga 68.000 hektare.

Pengerjaan lahan ini akan dilakukan secara bertahap hingga Maret 2026 dengan pengawalan dari TNI, Polri, dan Kejaksaan untuk memastikan akuntabilitas.

Untuk mendukung, Kementerian Pertanian telah menyiapkan total anggaran sebesar Rp1,6 triliun untuk program pengembangan tebu nasional.

Iklan Wirajatimkso - Potrait

Selain dana segar, bantuan fisik berupa alat dan mesin pertanian (alsintan) juga dikucurkan.

“Kami menyalurkan sedikitnya 100 unit traktor dengan potensi penambahan hingga 200 unit, yang nilainya mencapai sekitar Rp100 miliar,” tambah Amran.

 

Inovasi Sektor Peternakan

Selain fokus pada komoditas tebu, Mentan Amran juga mengumumkan rencana strategis pembangunan fasilitas produksi grandparent stock milik negara yang pertama di Indonesia.

Fasilitas ini akan ditempatkan di Jawa Timur sebagai pusat penguatan ekosistem peternakan nasional.

Dengan adanya perluasan lahan dan intervensi teknologi ini, produksi gula nasional diproyeksikan akan melonjak signifikan.

Dari angka saat ini sebesar 2,68 juta ton, pemerintah optimis produksi dapat mendekati angka 3 juta ton pada tahun 2026 mendatang, yang sekaligus mengakhiri ketergantungan pada gula impor.

 

(Editor Aro)

#Gubernur Khofifah

#Impor gula

#Mentan Amran Sulaiman

#Perkebunan Tebu Nasional

#Swasembada gula

image ads default
Pasang Iklan di Sini
Jangkau ribuan pembaca setia setiap hari. Jadikan iklan Anda pusat perhatian.