Pengukuhan Gus Dur Jadi Pahlawan Nasional Picu Gelombang Peziarah
Reporter : Redaksi
Jawa Timur
Senin, 10 November 2025
Waktu baca 3 menit

Siginews.com-Jombang – Ribuan peziarah memadati sejak pagi hingga menjelang zuhur di Kompleks Makam Maqayikh Pondok Pesantren Tebuireng, Diwek, Jombang, Jawa Timur.
Arus kunjungan tak terputus, menunjukkan tingginya penghormatan publik terhadap almarhum Presiden ke-4 RI, KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), yang dikenal sebagai ‘Bapak Pluralisme’ yang dikukuhkan sebagai Pahlawan Nasional.
Mereka berdatangan silih berganti dari berbagai penjuru, mulai dari rombongan pemuda dan santri hingga jamaah dari Indramayu, Jawa Barat, dan berbagai wilayah di Jawa Timur.
“Menurut saya bagus, beliau memang layak disebut pahlawan. Banyak jasanya untuk Indonesia, orangnya jujur, bersih, dan penuh keteladanan,” ujar Rakja (32), peziarah asal Indramayu, Jawa Barat, usai berziarah pada Senin (10/11/2025).
Kebanggaan serupa diungkapkan oleh Qoni’ah, Kepala MTs Ma’arif NU Blitar, yang rutin membawa murid-muridnya berziarah ke makam Gus Dur setiap tahun. Ia menyatakan kebanggaannya karena tokoh yang selama ini menjadi teladan di sekolahnya akhirnya mendapat pengakuan nasional.
“Ini momentum bersejarah. Gus Dur bukan hanya tokoh NU, tapi juga pejuang bagi demokrasi dan kemanusiaan. Beliau membela kaum lemah, memperjuangkan minoritas, dan menanamkan nilai keberagaman. Anak-anak kami perlu belajar dari keteladanan beliau,” kata Qoni’ah.
Ia menambahkan, keteladanan Gus Dur terutama terletak pada sikap istiqamah dan pemikiran yang inklusif. “Beliau mengayomi semua pihak, tidak hanya membela yang besar, tapi minoritas juga dibela. Inilah yang membuat Gus Dur dicintai semua golongan dan sangat penting untuk dipelajari generasi muda, khususnya dalam hal kepedulian terhadap demokrasi,” jelasnya.
Penyerahan Gelar Secara Resmi
Secara resmi, Presiden Prabowo Subianto menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Gus Dur dalam upacara di Istana Negara, Jakarta Pusat, pada Senin (10/11/2025).
Gelar tersebut diserahkan langsung kepada istri almarhum, Sinta Nuriyah, berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 116/TK/Tahun 2025 yang ditetapkan pada 6 November 2025.
Dalam pembacaan Keppres, dinyatakan bahwa penghargaan ini diberikan sebagai bentuk pengakuan atas jasa luar biasa para tokoh dalam memperjuangkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Gus Dur diakui atas kiprahnya di bidang perjuangan politik dan pendidikan Islam, serta kontribusinya terhadap demokrasi dan pluralisme di Indonesia.
“KH. Abdurrahman Wahid adalah tokoh bangsa yang sepanjang hidupnya mengabdikan diri untuk kemanusiaan, demokrasi, dan pluralisme,” ujar narator dalam upacara tersebut.
Selain Gus Dur, pemerintah juga menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada sembilan tokoh lainnya, termasuk Jenderal Besar TNI H. M. Soeharto, Marsinah, Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, dan Syaikhona Muhammad Kholil.
Bagi masyarakat Jombang, pengukuhan ini menjadi kebanggaan tersendiri. Pasalnya, Gus Dur bukan hanya tokoh nasional, melainkan juga bagian dari sejarah besar Pesantren Tebuireng yang merupakan simbol peradaban Islam dan perjuangan intelektual di Indonesia.
(Pray/Editor Aro)
#Abdurrahman Wahid
#Gus Dur
#Jawa Timur
#Jombang
#Pahlawan Nasional
#Pengukuhan Pahlawan Nasional
#Pondok Pesantren Tebuireng



Berita Terkait

Permintaan Domestik Turun, SIG Bertahan Berkat Kenaikan Ekspor 24,9%
Ekbis.Jumat, 1 Agustus 2025

Menko AHY Datangi Istana, Pastikan Keberlanjutan IKN & Anggaran Rp48 T
Headlines.Selasa, 4 Februari 2025

Prabowo Ungkap Pandangannya tentang Peran AS & Eropa di Kancah Global
Ekbis.Selasa, 15 Juli 2025

Sinergi Tingkatkan Perlindungan PMI, Kementerian BUMN Siap Fasilitasi
Headlines.Sabtu, 23 November 2024

