Prabowo Panggil Menteri Bahas Penertiban Tambang Ilegal, Raja Ampat?

siginews-Jakarta – Presiden Prabowo Subianto secara mendadak memanggil sejumlah menteri dan kepala lembaga ke kediaman pribadinya di Hambalang, Bogor.

Pertemuan yang digelar pada Selasa (19/8) malam itu berlangsung tertutup selama lebih dari empat jam. Menurut Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, agenda utama pertemuan adalah membahas penertiban kawasan hutan dan tambang ilegal.

Rapat ini sejalan dengan komitmen Presiden Prabowo yang sebelumnya telah ia sampaikan dalam Pidato Kenegaraan.

Presiden menegaskan bahwa tidak ada toleransi bagi siapa pun yang melanggar hukum, terlepas dari status dan kekuatan ekonomi mereka.

“Selama saya menjabat Presiden Republik Indonesia jangan pernah anggap yang besar dan yang kaya bisa bertindak seenaknya,” ujar Presiden dalam kutipan Pidato Kenegaraannya.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk para menteri dari Kabinet Merah Putih, diantaranya adalah Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia, Menteri Luar Negeri Sugiono, dan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi.

Selain itu hadir pula, Jaksa Agung ST Burhanuddin, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

Polemik Tambang Raja Ampat, Apakah Ikut Dibahas?

Meskipun agenda rapat tidak menyebutkan secara spesifik kasus tambang, pertemuan ini memicu spekulasi apakah polemik tambang di Raja Ampat masuk dalam pembahasan.

Mengingat Raja Ampat adalah salah satu kawasan konservasi yang disorot publik, langkah tegas pemerintah untuk menertibkan tambang ilegal di sana akan menjadi ujian nyata komitmen Presiden.

Kehadiran jajaran penegak hukum dan menteri terkait menunjukkan adanya usaha dari pemerintah dalam menindaklanjuti masalah ini.

Namun, belum ada informasi resmi apakah kasus tambang Raja Ampat secara spesifik dibahas dalam rapat tersebut.

(Editor Aro)