Pria Jombang Ini Kreatif Bikin Kerajinan Diorama 3 Dimensi dari Limbah
Reporter : Redaksi
Bisnis
Jumat, 28 November 2025
Waktu baca 3 menit

Siginews.com-Jombang – Siapa sangka, kekhawatiran kehilangan pekerjaan justru bisa menjadi pintu gerbang menuju kesuksesan yang tak terduga.
Inilah kisah Catra Hermawan (38), warga Dusun Mojojejer, Jombang, yang membuktikan bahwa peluang usaha tak harus lahir dari modal besar, melainkan dari kreativitas dan ketekunan mengolah barang limbah.
Berangkat dari situasi sulit saat pandemi Covid-19, Catra yang berstatus karyawan memutuskan untuk menggali kembali hobi lamanya.
Dari sana, lahir rumah produksi kerajinan tangan “Padhang Jingglang”, sebuah workshop yang spesialis menyulap berbagai bahan bekas di sekitar menjadi karya seni menawan: diorama tiga dimensi (3D) yang kini diminati pasar.
“Saya mencari kesibukan yang berhubungan dengan hobi. Lalu melihat banyak limbah di sungai yang tidak terpakai. Daripada terbuang, saya coba olah dan akhirnya bisa menjadi karya seperti sekarang,” tutur Catra, Jumat (28/11/2025).
Bahan-bahan yang digunakannya beragam, antara lain stereofoam bekas kulkas atau televisi, gabus, kertas karton, dan stik es krim.
Dari bahan-bahan sisa tersebut, lahir beragam karya seperti miniatur kapal, diorama bertema sejarah, kaligrafi, hingga lampion.
Proses pengerjaan diorama dimulai dari pencarian referensi, umumnya melalui media sosial.
Banyak pelanggan yang memesan diorama bertema sejarah seperti era Majapahit atau medieval Eropa. Setelah konsep ditetapkan, Catra memilih bahan yang sesuai.
Khusus untuk pesanan luar negeri, ada persyaratan ketat terkait bahan baku, misalnya tidak boleh mudah terbakar atau mengandung bahan kimia tertentu. Resin, misalnya, sering kali ditolak oleh bea cukai negara tujuan.
“Pengerjaan tercepat sekitar 10 hari. Tapi untuk yang detail sekali, bisa memakan waktu satu hingga dua tahun. Bahkan pernah ada yang tiga tahun baru selesai,” ujarnya.
Salah satu kendala yang dihadapinya saat ini adalah ketersediaan bahan baku. Jika dulu stereofoam bekas mudah didapat, kini ia kerap harus membelinya dari warga.
Pesanan yang datang sangat beragam, mulai dari pajangan rumah, media edukasi, hingga keperluan pemasaran properti dan hotel. Beberapa karya Catra bahkan digunakan dalam proyek film, termasuk dari luar negeri.
Dari segi harga, untuk pasar lokal, diorama ukuran kecil dijual mulai Rp200.000 hingga Rp500.000. Sementara untuk ukuran besar, harganya berkisar antara Rp1 juta hingga Rp2 juta. Karya dengan detail tinggi dan kompleks bisa mencapai Rp5 juta hingga Rp10 juta.
Pendapatan Catra fluktuatif, tergantung jumlah pesanan. “Saat sedang ramai, bisa mencapai Rp20–25 juta per bulan. Kalau ada pesanan dari luar negeri, omzet bisa melonjak hingga Rp80 juta,” ungkapnya.
Melalui usaha ini, Catra Hermawan membuktikan bahwa dengan kreativitas dan ketekunan, limbah dapat diubah menjadi karya seni bernilai ekonomi tinggi.
Dari sebuah dusun di Jombang, karyanya telah menembus pasar internasional, menginspirasi banyak orang bahwa peluang besar bisa dimulai dari mengolah hal-hal kecil di sekitarnya.
(Pray/Editor Aro)
#Catra Hermawan
#Diorama 3D
#Karya Seni
#Kerajinan tangan
#Olah Limbah
#Pengrajin Jombang
#Recycle
#Seniman jombang



Berita Terkait

Mood Sering Kacau? Lakukan 4 Cara Ini Agar Pencernaan&Pikiran Seimbang
Lifestyle.Kamis, 16 Oktober 2025

Kuliner Surabaya: ‘Mbok-mbok’ Penjual Semanggi Lestarikan Sejarah Kota
Ekbis.Kamis, 3 Juli 2025

Kapan dan Berapa Hari Lagi Tepatnya Puasa 2026 Dimulai?
Headlines.Selasa, 11 November 2025

Penanganan Tanah Adat Kurang, Penasehat PPDI Jatim Ungkap Alasannya
Headlines.Kamis, 21 Agustus 2025

