siginews

Produksi Cabai Surplus, Bapanas Ungkap Biang Keladi Kenaikan Harga

Reporter : Sigit P

Bisnis

Selasa, 16 Desember 2025

Waktu baca 2 menit

Produksi Cabai Surplus, Bapanas Ungkap Biang Keladi Kenaikan Harga

Siginews.com-Jakarta – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengambil langkah intervensi strategis untuk meredam fluktuasi harga cabai yang melonjak akibat faktor cuaca ekstrem di akhir tahun.

Untuk menjamin ketersediaan dan harga yang wajar menjelang periode Natal dan Tahun Baru (Nataru), Bapanas memfasilitasi skema business to business (B2B) agar pedagang besar cabai di Jakarta dapat melakukan pembelian langsung dari petani di sentra produksi lintas pulau, termasuk Aceh Tengah dan Sulawesi Selatan.

Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Bapanas, Maino Dwi Hartono, di Jakarta, Senin (15/12/2025), menjelaskan bahwa dinamika harga cabai dipengaruhi oleh curah hujan yang tinggi.

“Hal yang perlu diantisipasi karena akhir tahun biasanya musim hujan, produk hortikultura seperti sayuran dan cabai memang rentan terhadap perubahan cuaca. Khusus cabai, begitu perubahan cuaca, misalnya hujan, biasanya para petani tidak metik atau petikannya tidak sebanyak kalau kondisi normal,” ungkap Maino.

Menurut Maino, solusi utama adalah memobilisasi stok cabai dari daerah sentra yang masih surplus ke daerah yang mengalami kekurangan.

Dalam skema B2B yang difasilitasi, Bapanas menghubungkan pedagang besar Jakarta dengan petani di Aceh Tengah, yang dilaporkan memiliki rerata pasokan harian mencapai 13 ton.

Stok dari Aceh ini akan didistribusikan ke sejumlah pasar induk utama di Jawa, termasuk Pasar Induk Senen, Kramat Jati, Tanah Tinggi, Cibitung, hingga Pasar Induk Caringin Bandung.

Selain Aceh, Bapanas juga memantau sentra produksi di Jeneponto, Enrekang, dan Wajo di Sulawesi Selatan yang harga cabainya relatif terjangkau. Langkah selanjutnya adalah menindaklanjuti penjajakan mobilisasi stok dari Sulawesi bersama Kementerian Pertanian.

Iklan Wirajatimkso - Potrait

“Program kerja sama antar daerah, ini sudah berjalan dalam sekian tahun terakhir. Pemerintah daerah juga berperan membantu biaya distribusi, sehingga membantu masyarakat bisa menikmati harga pangan dengan harga baik,” tambah Maino.

Data Panel Harga Pangan per 14 Desember menunjukkan bahwa harga cabai di tingkat produsen di Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan masih berada di kisaran yang baik. Cabai rawit merah di Sulsel, misalnya, berada di rerata Rp 30.750 per kg.

Sementara itu, Kepala Bapanas yang juga Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, sebelumnya telah mengingatkan jajarannya untuk bertindak cepat. “Cabai kami sudah minta Dirjen Hortikultura. Nah tinggal distribusinya yang perlu kita kuatkan,” kata Amran (11/12/2025).

Secara neraca pangan, produksi bulanan cabai besar dan cabai rawit merah di Desember 2025 diestimasikan masih surplus dan cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumsi nasional yang berkisar 76 ribu sampai 78 ribu ton per bulan.

Tantangan terbesarnya saat ini adalah kelancaran distribusi akibat faktor cuaca.

 

(Editor Aro)

#Bapanas

#Harga cabai

#harga cabai naik

#Komoditas Cabai

#Perdagangan

image ads default
Pasang Iklan di Sini
Jangkau ribuan pembaca setia setiap hari. Jadikan iklan Anda pusat perhatian.