siginews

Puncak Dua Abad Ponpes Bahrul Ulum Jombang dan Tausiah Gus Miftah

Reporter : Redaksi

Headlines

Senin, 20 Oktober 2025

Waktu baca 2 menit

Puncak Dua Abad Ponpes Bahrul Ulum Jombang dan Tausiah Gus Miftah

Siginews.com-Jombang – Pondok Pesantren Bahrul Ulum (PPBU) Tambakberas, Jombang, merayakan pencapaian bersejarah dua abad (1825-2025) dengan penuh semangat kebangsaan dan kekhidmatan pada Sabtu (18/10/2025) malam.

Kompleks pesantren menjadi pusat pertemuan ribuan santri, masyarakat, dan tokoh yang berkumpul untuk mengenang warisan pesantren sekaligus mendengarkan tausiah dari Gus Miftah.

Acara dibuka dengan lantunan selawat kebangsaan oleh para santri, menandakan komitmen pesantren dalam merawat nilai-nilai patriotisme.

Perpaduan antara religi dan budaya terasa kental, di mana selawat disajikan dengan irama reggae oleh grup musik Amed Uye, disusul hiburan dari budayawan Cak Percil Cs yang menyelipkan pesan-pesan nasionalisme.

Puncak acara ditandai dengan hadirnya Maulana Habiburrahman, atau yang akrab disapa Gus Miftah. Pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji tersebut secara khusus berpesan kepada para santri agar terus meneladani para pendiri PPBU dalam mengukuhkan keseimbangan antara penguasaan ilmu agama dan penguatan jiwa nasionalisme.

Acara ini juga dihadiri oleh jajaran Forkopimda Kabupaten Jombang, para kiai, serta tokoh masyarakat yang turut memberikan doa dan dukungan bagi perjalanan panjang pesantren tertua di Indonesia ini.

Refleksi Dua Abad dan Visi Ke Depan

Sebelumnya, dalam rangkaian peringatan pada Rabu (16/10/2025), Ketua Umum Yayasan PPBU Tambakberas, KH. Wafiyul Ahdi, menegaskan bahwa usia dua abad bukan sekadar perayaan, melainkan momentum refleksi dan pembenahan.

“Abad pertama ditandai oleh perjuangan Mbah Sikha sebagai pendiri cikal bakal pesantren. Memasuki abad kedua, Mbah Wahab berhasil membawa Bahrul Ulum menjadi pesantren yang menyinergikan pendidikan agama dengan pendidikan nasional,” ujarnya.

Iklan Wirajatimkso - Potrait

KH. Wafiyul Ahdi menambahkan, semangat pembaruan telah dirintis sejak era KH. Abdul Wahab Chasbullah pada 1912, dengan mengenalkan huruf latin, berhitung, dan ilmu umum sebuah terobosan yang langka pada masanya.

“Dari dulu, Mbah Wahab sudah membuka pandangan santri terhadap ilmu dunia tanpa meninggalkan nilai-nilai agama. Itulah pondasi yang membuat madrasah-madrasah di bawah Bahrul Ulum tetap eksis hingga kini,” jelasnya.

Ditegaskannya, sosok KH. Abdul Wahab Chasbullah bukan hanya ulama, melainkan juga tokoh nasional yang menanamkan semangat kebangsaan dalam tubuh Nahdlatul Ulama (NU).

“Spirit itulah yang harus diwarisi para santri sekarang, agar mereka tak hanya berilmu tapi juga punya jiwa penggerak bangsa,” ungkapnya.

Kini, Bahrul Ulum membawahi 19 lembaga pendidikan dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi, dan telah melahirkan 30 profesor dari 16 perguruan tinggi berbeda di Indonesia.

Melalui momentum dua abad ini, Bahrul Ulum meneguhkan komitmennya untuk tetap menjadi pusat pendidikan dan peradaban Islam yang relevan sepanjang masa, melahirkan bukan hanya ulama, tetapi juga intelektual dan pemimpin bangsa.

(Pray/Editor Aro)

#Gus Miftah

#Peringatan dua abad pesantren bahrul ulum

#Peringatan HUT-200 tahun Ponpes Bahrul Ulum Tambak Beras Jombang

#Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang

#Ponpes Bahrul Ulum Tambak Beras Jombang

#Santri

#Tausiah Gus Miftah

image ads default
Pasang Iklan di Sini
Jangkau ribuan pembaca setia setiap hari. Jadikan iklan Anda pusat perhatian.