Sembelit? Pahami Fungsi Sebenarnya Serat&Obat Pencahar untuk Mengatasi

Siginews.com-Kesehatan – Saat perut terasa tidak nyaman karena sembelit, sebagian besar dari kita langsung dihadapkan pada dua pilihan umum: menelan obat pencahar instan, atau memilih jalur alami dengan memperbanyak konsumsi sayur dan buah berserat tinggi.

Tapi, tahukah Anda bahwa kedua cara ini memiliki waktu dan kondisi ideal yang berbeda untuk diterapkan?

Agar penanganan sembelit Anda efektif dan tidak menimbulkan efek samping, mari simak penjelasan rinci di bawah ini untuk mengetahui kapan waktu yang paling tepat menggunakan masing-masing cara tersebut.

Obat pencahar sebaiknya dikonsumsi jika Anda sudah tidak buang air besar (BAB) selama lebih dari tiga hari.

Dimana kondisi perut terasa penuh, membesar, dan keras saat ditekan.

Obat ini bekerja dengan membantu melunakkan feses dan merangsang pergerakan usus agar BAB menjadi lebih lancar.

Namun perlu diingat, obat pencahar tidak disarankan untuk penggunaan jangka panjang.

Terlalu sering mengandalkan pencahar bisa membuat usus Anda jadi ‘malas’ bekerja sendiri, bahkan bisa menyebabkan ketergantungan.

Sementara itu, serat lebih berperan sebagai pencegahan.

Artinya, Anda sebaiknya rutin mengonsumsi makanan berserat sebelum mengalami sembelit, bukan saat kondisinya sudah parah.

Serat membantu menjaga tekstur feses agar tetap lunak dan mudah dikeluarkan.

Rekomendasi asupan serat harian untuk Anda:

1. 25–30 gram per hari untuk orang dewasa
2. Bisa didapatkan dari sayuran hijau (bayam, brokoli), buah segar (pepaya, apel, pir), kacang-kacangan, hingga chia seed dan oat.

Tips tambahan agar BAB Anda lebih lancar:

1. Minum air putih minimal 8 gelas sehari
2. Aktif bergerak setiap hari
3. Jangan menahan keinginan BAB
4. Kurangi konsumsi makanan olahan tinggi lemak dan rendah serat

Jadi, serat untuk mencegah sembelit, dan obat pencahar hanya digunakan saat perlu dan dalam jangka pendek ya!

Dengan pola makan seimbang dan gaya hidup sehat, risiko sembelit bisa Anda tekan seminimal mungkin.

(Adentya Nabilah/Editor Aro)