Waspada Lonjakan Harga Jelang Nataru di Tengah Darurat Sumatra
Reporter : Anggoro
Bisnis
Selasa, 9 Desember 2025
Waktu baca 4 menit

Siginews.com-Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, meminta seluruh jajaran pemerintah untuk menjalankan tugas ganda untuk memastikan layanan Nataru terpenuhi, sambil memberikan dukungan penuh kepada daerah bencana.
Pratikno menekankan bahwa periode liburan ini tidak boleh menurunkan kewaspadaan. Ia secara khusus meminta agar momen Nataru ini dibarengi dengan antisipasi kemungkinan terjadinya bencana baru, menegaskan perlunya kesiapsiagaan maksimal di seluruh wilayah.
“Yang tahun ini (Nataru) agak berat adalah bencananya. Antisipasi bencana perlu dilakukan, karena berdasarkan pantauan BMKG, masih akan ada hidrometeorologi basah dalam beberapa hari ke depan. Jadi, selain mengantisipasi risiko bencana baru, juga memberikan pelayanan kepada masyarakat,” jelas Pratikno saat membuka Rapat Koordinasi Persiapan Libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 di Jakarta, Senin (12/8/2025). (sumber siaran pers bapanas (9/12/2025).
“Jadi, silakan undang pemerintah daerah, berkoordinasi dengan pemerintah daerah, berikan bantuan kepada pemerintah daerah. Nataru kali ini bukan sekadar standar yang biasa kita lakukan, tetapi Nataru kali ini juga bagaimana memberikan dukungan ekstra kepada daerah terdampak bencana,” ujar Pratikno lagi.
Dalam mendukung Nataru, Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan perhitungan ketersediaan pangan pokok nasional berada pada level yang sangat baik.
Sekretaris Utama Bapanas Sarwo Edhy memastikan hal itu melalui instrumen Proyeksi Neraca Pangan Nasional 2025 yang telah menetapkan estimasi stok nasional hingga akhir tahun 2025.
“Kami dari Badan Pangan Nasional ingin menyampaikan bahwa 11 bahan pokok penting sebelum Nataru aman. Untuk beras hingga akhir Desember 2025, stok kami sekitar 12,5 juta ton. Kemudian jagung 4,5 juta ton. Kedelai 91 ribu ton,” jelas Sarwo.
Kemudian bawang merah 52 ribu ton. Bawang putih 58 ribu ton. Kemudian cabai 63 ribu ton dan cabai rawit 49 ribu ton. Daging sapi kerbau 58 ribu ton. Daging ayam 231 ribu ton. Telur ayam ras 74 ribu ton dan gula konsumsi 1,43 juta ton,” lanjutnya.
Stok yang tersisa akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat. Dibandingkan dengan kebutuhan konsumsi bulanan, stok beras akhir tahun berada di posisi teratas karena memiliki daya tahan paling lama.
Dengan estimasi stok beras nasional hingga akhir tahun 2025 masih sebesar 12,5 juta ton, sementara kebutuhan konsumsi bulanan sebesar 2.599 juta ton, maka stok beras akan mencukupi untuk hampir 5 bulan. Stok jagung akhir tahun diperkirakan dapat memenuhi kebutuhan konsumsi hingga 3,5 bulan pada tahun 2026.
Pada kesempatan terpisah, Kepala Bapanas yang juga Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan, kekuatan stok beras nasional merupakan fondasi utama stabilitas pangan menjelang Nataru maupun saat terjadi darurat bencana.
“Dengan stok pangan nasional yang kuat, pemerintah memiliki ruang yang cukup untuk menjaga stabilitas pangan dan memenuhi kebutuhan masyarakat, terutama beras, baik untuk konsumsi sehari-hari maupun untuk penanggulangan bencana,” kata Amran.
Oleh karena itu, pemerintah, melalui penugasan Bapakas kepada Perum Bulog, tidak ragu untuk membuang stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP). Pertama, pemerintah telah menyiapkan program bantuan pangan berupa 34 ribu ton beras dan 6,8 juta liter (6.312 ton) minyak goreng untuk 3 provinsi terdampak.
Rinciannya adalah Aceh 10.614 ton beras dan 1.954 ton minyak goreng, Sumatera Utara 16.894 ton beras dan 3.108 ton minyak goreng, dan Sumatera Barat 6.795 ton beras dan 1.250 ton minyak goreng.
Kedua, terkait PPN bencana alam. Bapanas telah menerbitkan surat tugas kepada Perum Bulog untuk menyalurkan PPN bencana alam. Secara total, Bulog ditugaskan untuk menyalurkan total 5,33 ribu ton dengan target 1.567.279 jiwa.
Rincian penyaluran PPN bencana alam meliputi Aceh 2,44 ribu ton dengan total 696.514 jiwa. Kemudian, Sumatera Utara 2,42 ribu ton dengan 687.889 jiwa, dan Sumatera 471,8 ton dengan 182.876 jiwa.
“Kemudian terkait stabilisasi pasokan dan harga 11 komoditas penting ini, kami terus melakukan pengendalian bersama Satgas Polri dan Alhamdulillah hingga saat ini harganya relatif stabil,” pungkas Sarwo.
Terkait hal tersebut, dalam laporan Indeks Perkembangan Harga (IHK) yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), hanya minyak goreng yang dilaporkan memiliki tingkat harga tinggi.
Sementara itu, persentase IHK yang tinggi hanya cabai rawit. Beras, gula pasir, bawang putih, dan telur ayam ras termasuk dalam tingkat harga sedang dengan persentase IHK rendah.
(Editor Aro)
#Bapanas
#Harga sembako
#Nataru
#Pangan
#Sembako
#Stok pangan



Berita Terkait

Bupati Sugiri Minta Rp 1,25 M Jabatan Dirut RSUD Ponorogo
Headlines.Minggu, 9 November 2025

Mutasi Pejabat Pemkab Jombang Berlanjut, Tunggu Instruksi Bupati
Headlines.Sabtu, 8 November 2025

Grab, Maxim, Shopee & 7 Aplikasi Lain Dapat Pembebasan Pajak Tahap II
Ekonomi.Kamis, 2 Oktober 2025

Megawati MVP Antar Red Spark ke Akhir Final
Headlines.Minggu, 6 April 2025

