Surabaya – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diluncurkan oleh Badan Gizi Nasional hari ini, Senin (6 Desember 2025), belum seluruhnya dilaksanakan di kabupaten/kota di Jawa Timur, termasuk Kota Surabaya.
Walikota Surabaya, Eri Cahyadi, menegaskan bahwa hingga saat ini pihaknya masih menunggu petunjuk teknis (juknis) dari pemerintah pusat terkait program nasional, Makan Bergizi Gratis.
“Kita masih menunggu juknis dari pusat. Karena program ini kan digagas langsung oleh Presiden Prabowo Subianto, jadi kita harus menunggu petunjuk teknisnya,” ujar Eri Cahyadi, Senin (6/1/2025).
Eri juga menantikan program kebijakan turunan lewat Pemerintah Provinsi Jawa Timur, mengingat program MBG ini dimulai dengan diwakili setiap provinsi di Indonesia.
“Kita juga menunggu program kebijakan turunan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Karena program ini kan dijalankan secara bertahap, jadi kita harus menunggu petunjuk teknisnya,” tambah Walikota Eri yang juga kader PDI Perjuangan.
Program MBG sendiri dianggarkan melalui APBN 2025 dengan alokasi Rp71 triliun. Program ini direncanakan dilakukan secara bertahap dengan target cakupan penerima manfaat 100% atau sekitar 82,9 juta anak di Indonesia hingga tahun 2029.
Salah satu daerah di Jawa Timur yang mengikuti kick-off program MBG hari ini adalah Kabupaten Sidoarjo. Di wilayah tersebut, telah tersedia dapur umum atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di dalam Kodim 0816, atau bekas Asrama Kompi Senapan B Yonif 516 Larangan, Sidoarjo.
Meskipun belum mendapatkan juknis, Pemerintah Kota Surabaya tetap berkomitmen untuk mendukung program MBG.
“Kita siap mendukung program MBG. Kita akan segera bergerak setelah menerima juknis dari pusat,” jelas Eri.
Program MBG diharapkan dapat meningkatkan gizi anak-anak di Indonesia dan mengurangi angka stunting. Program ini juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah, khususnya bagi UMKM yang terlibat dalam penyediaan makanan.
(jrs)