• Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
Siginews.com
  • Home
  • Indepth
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Ekbis
  • Sport
  • Lifestyle
  • Daerah
  • Indeks
Siginews.comSiginews.com
  • Home
  • Indepth
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Ekbis
  • Sport
  • Lifestyle
  • Daerah
  • Indeks
Search
  • Rubrikasi
    • Nasional
    • Pemerintahan
    • Politik
    • Ekbis
    • Hukrim
    • Hankam
    • Lifestyle
    • Jawa Timur
Have an existing account? Sign In
© 2024 - Siginews.com
Jawa Timur

Puluhan Aktivis Demo Desak Pemerintah Serius Lindungi Perempuan & Anak

Reporter : Redaksi Selasa, 25 Februari 2025
(Foto: pray/editing.aro) 
SHARE

Jombang – Belajar dari kasus Femisida atau pembunuhan perempuan karena alasan jenis kelamin sebagaimana dialami oleh Putri (18) siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) asal Kecamatan Kesamben, Jombang, menjadi sinyal abainya negara dalam menyediakan ruang aman bagi perempuan dan anak.

Perempuan dan anak kerap menjadi objek kriminalisasi hingga berujung pada hilangnya nyawa. Dan nyatanya dewasa ini itu tetap berlangsung dan terus meningkat. Meski upaya penegakan hukum terus dilakukan, tapi tetap menjadi sinyal minimnya ruang aman.

Puluhan aktivis, elemen masyarakat dari kalangan muda yang peduli dengan kondisi tersebut menggelar aksi unjuk rasa di halaman taman informasi Jombang dan berlanjut ke kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jombang, Selasa (25/2/2025).

Koordinator aksi Ana Abdillah mengatakan aksi mimbar bebas rakyat dilakukan untuk merespon suara rakyat atas minimnya ruang aman. Kriminalitas meningkat di Jombang, sayangnya objek dari tindakan kriminalitas cenderung menyasar pada perempuan dan anak.

Baca Juga:  Demo Desak KPK Tangkap Gubernur Khofifah Nyaris Ricuh

“Jombang tidak lagi aman. Angka kriminalitas yang terjadi sangat mengerikan,” ungkap Ana Abdilah pada Selasa, (25/2/2025).

Menurut aktivis Women Crisis Center (WCC) itu, aksi unjuk rasa sebagai upaya merespon suara-suara ketidakadilan di masyarakat. Mendesak Aparat Penegak Hukum (APH) untuk mengusut tuntas kasus femisida PR dan kasus-kasus kekerasan lainnya.

“Menuntut pemerintah daerah untuk meningkatkan upaya perlindungan terhadap perempuan dan anak, serta menciptakan ruang aman di seluruh wilayah Jombang,” ujar Ana.

Dalam kasus Femisida PR, memang diakui Ana pihak polisi cekatan dalam menangkap para tersangka. Upaya penegakan hukum tetap harus dikawal dan memberikan keadilan bagi korban.

Baca Juga:  Kapolri: PPA & PPO Harus Jadi Motivator Bagi Perempuan Indonesia

Sayangnya, langkah kepolisian tidak diikuti oleh kepedulian pemerintah daerah. Usai kasus penganiayaan, pemerkosaan, pembunuhan terhadal Putri terungkap oleh pihak polisi, keluarga korban mengaku tak satu pun dari instansi pemerintah daerah yang memberikan dukungan.

“Ini penting apakah pemulihan dampak dari peristiwa femisida ini itu bisa dirasakan oleh keluarga korban,” bebernya.

Ana meneruskan, padahal di aturan Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS), pemerintah daerah mesti mengakomodir pemulihan dampak kerugian materiil maupun imateriil.

“Suport sosial, dukungan emosional yang penting didapatkan keluarga. Semoga tidak ada korban putri-putri lain,” terangnya.

Mewakili suara korban, Ana mendesak komitmen dari pemerintah daerah terutama DPRD Jombang mengeluarkan regulasi dalam bentuk Peraturan daerah (Perda) tentang perlindungan perempuan dan anak.

Baca Juga:  Warga Demo Pabrik PCI, Diduga Langgar Aturan K3 dan Lingkungan Sosial

Perda yang penyusunannya melibatkan perwakilan korban. Mengakomodir usulan-usulan hingga bisa bersinergi menjalankan program-program perlindungan dan pendampingan korban kekerasan.

“Kriminalitas yang terjadi di Jombang menandai kemendesakan kebijakan untuk perlindungan perempuan dan anak,” lanjutnya.

Di wilayah pendidikan, pihaknya mendorong pendidikan kesehatan reproduksi itu tidak cukup dipelajari dalam Ilmu Pengetahuan Alam soal anatomi tubuh saja. Tapi mestinya diberikan pengetahuan kesehatan reproduksi mengingat di Jombang sudah ada Peraturan Bupati soal kesehatan reproduksi.

“Banyak pusat pengaduan satuan pendidikan tidak aktif, level pendidikan dibawah kementrian agama, pendidikan dan kebudayaan tidak aktif, tapi satgas nya banyak, aktivitas inovasinya nihil,” tandasnya.

(Pray)

Tag :DemoDemo puluhan aktivisKekerasan perempuan dan anak
Ad imageAd image

BERITA TERBARU

Yabika Tuban dan UNIBRAW Kolaborasi Tingkatkan Pendidikan dengan AI
Sabtu, 23 Agustus 2025
Arema FC Taklukkan Bhayangkara FC 2-1 Lewat Penalti Injury Time
Sabtu, 23 Agustus 2025
Dilaporkan Istri, Pria AAS Ditangkap atas Dugaan KDRT di Surabaya
Sabtu, 23 Agustus 2025
8.494 Koperasi Merah Putih Terbentuk, Jatim Jadi Pilot Project
Sabtu, 23 Agustus 2025
Jatim Percepat Program Prioritas Prabowo: Program Koperasi & MBG Siap
Sabtu, 23 Agustus 2025
Ad imageAd image

Berita Populer

Yabika Tuban dan UNIBRAW Kolaborasi Tingkatkan Pendidikan dengan AI

Arema FC Taklukkan Bhayangkara FC 2-1 Lewat Penalti Injury Time

Dilaporkan Istri, Pria AAS Ditangkap atas Dugaan KDRT di Surabaya

8.494 Koperasi Merah Putih Terbentuk, Jatim Jadi Pilot Project

Jatim Percepat Program Prioritas Prabowo: Program Koperasi & MBG Siap

Berita Menarik Lainnya:

Kasus Korupsi Bank BUMN: Sita Uang 3,5 M & Ada Potensi Tersangka Baru

Jumat, 22 Agustus 2025
Cak Sholeh (duduk di tengah) bersama warga mendirikan Posko Rakyat Jawa Timur Menguggat. (foto : jero)

Posko Rakyat Jawa Timur Menggugat Khofifah Berdiri di depan Grahadi

Jumat, 22 Agustus 2025

Minta Kejelasan Ajuan Lahan, Koperasi Tani Gakopen Temui Dirjen PKPS

Kamis, 21 Agustus 2025

Komisaris PT DJA Jadi Tersangka Korupsi Bank BUMN, Uang Rp1,5 M Disita

Kamis, 21 Agustus 2025
Siginews.com

Siginews.com adalah media online yang berkomitmen untuk menyediakan informasi yang akurat, terpercaya, dan relevan untuk generasi Indonesia.

  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • Foto
  • Video
  • Indepth
  • Opini
  • Pilihan Redaksi

Ikuti Kami

Copyright 2024 – Siginews.com

Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?