Siginews-Jawa timur – Masa-masa di kampus menjadi ajang tumbuh kembang berbagai organisasi, termasuk GMNI. Namun, pilihan hati penulis jatuh pada PMII, yang uniknya juga mengantarkannya menjadi bagian tak terpisahkan dari masjid kampus sebagai marbot.
Setiap pagi, sebelum hiruk pikuk perkuliahan dimulai, membersihkan masjid dan fasilitasnya bersama sahabat-sahabat pergerakan yang tinggal di sana menjadi ritual.
Jadwal menjadi imam sholat dan khatib Jumat juga dijalani, ditambah amanah mengajar alif ba’ ta’ di serambi masjid. Kini, 17 April menandai 65 tahun perjalanan organisasi yang menempa diri ini, bertepatan dengan cita-cita besar Indonesia menuju Indonesia Emas 2045.
Jejak langkah para sahabat PMII telah mewarnai panggung politik Indonesia sejak era Gus Dur. Sejarah mencatat pengabdian dan khidmah PMII untuk negeri.
Di usia ke-65 ini, tema “Generasi Hebat, Penggerak Perubahan” diangkat. Namun, bagi penulis, kata “berkhidmad” terasa lebih mengakar. PMII, baginya, adalah tentang komitmen yang tak pernah padam untuk mengabdi pada masyarakat, bangsa, dan nilai-nilai Ahlussunnah wal Jama’ah An Nahdliyah.
Bagi santri, “berkhidmad” berarti mengabdi dengan tulus. Di usia 65, PMII seharusnya lebih mengedepankan nilai daripada materi, menjadikan setiap waktu sebagai evaluasi dan revitalisasi gerakan.
Semangat berkhidmad akan mengubah tantangan kader menjadi potensi, memanfaatkan digitalisasi, globalisasi, dan politik untuk memperkuat akar Aswaja An-Nahdliyah sebagai landasan ideologis.
Bagaimana mampu berkhidmad saklawase?
Pertama, Penegasan niat dan gerakan (tahrirun niyyah wal harakah).
Kedua, Kaderisasi berbasis pengabdian, memanfaatkan kualitas kader pesantren dengan kemampuan kritis implementatif dan pengalaman berkhidmad.
Ketiga, Komitmen menjadi mitra strategis pemangku kebijakan dalam memberi solusi bangsa.
Keempat, Kemandirian organisasi untuk memperkuat peran dalam mewujudkan Indonesia Emas. Semangat berkhidmad adalah energi yang melahirkan optimisme kader dalam membangun masa depan, menjadikan Harlah ke-65 PMII berkah, wadah pencerah gerakan mahasiswa, dan model kepemimpinan global.
Oleh : Mawardi Abu Thoriq
(Editor Aro)