Siginews-Jombang – Di balik perayaan Hari Kartini, kisah Dewi Ratna Sari dari Jombang bersinar sebagai bukti nyata kekuatan perempuan.
Dari keresahan pribadi tentang limbah popok, ia menjelma menjadi penggerak perubahan lingkungan.
Pada tahun 2014, saat kelahiran anak pertamanya, Ratna terhenyak oleh fakta mengerikan: popok sekali pakai membutuhkan ratusan tahun untuk terurai.
Dengan tekad membara, ia tak hanya meratapi, tetapi mencari solusi. Belajar menjahit secara otodidak, ia menciptakan cloth diaper dan pembalut kain yang ramah lingkungan.
Kini, dari kebutuhan pribadi, karyanya telah menginspirasi banyak orang, membuktikan bahwa perempuan bisa menjadi pahlawan bagi keluarga dan bumi.
“Awalnya saya buat untuk anak sendiri, tapi dari sisa-sisa kain, saya mulai berjualan. Ternyata banyak yang tertarik,” katanya saat diwawancarai pada Senin (21/4/2025).
Kini, lewat usaha bernama Hastaningrat, Ratna memproduksi popok kain, pembalut kain, dan bahan ramah lingkungan lainnya. Usahanya tidak hanya mengurangi limbah domestik, tapi juga membuka lapangan kerja.
“97% karyawan kami adalah perempuan. Mereka ikut bertumbuh, belajar, dan menjadi bagian dari solusi untuk lingkungan,” ucap Lulusan S1 Teknik Informatika dari Universitas Muhammadiyah Malang tersebut.
Menurut Ratna, usaha ini bukan semata bisnis, melainkan bentuk kontribusi kecil untuk bumi. Produk kain yang bisa digunakan berulang kali terbukti mengurangi sampah dan lebih hemat air serta detergen.
Ia juga mendorong penggunaan sabun alami untuk mencuci, agar lebih bersahabat dengan lingkungan.
Namun, ia tak menutup mata terhadap tantangan. Generasi muda yang terbiasa dengan hal-hal praktis kerap enggan mencuci popok atau pembalut kain. “Edukasi harus terus dilakukan, baik online maupun offline. Kami juga kolaborasi dengan pegiat lingkungan untuk menumbuhkan kesadaran,” jelasnya.
Bagi Ratna, menjadi perempuan berdaya tidak harus meninggalkan peran sebagai ibu dan istri. “Multitasking adalah anugerah perempuan. Kalau bisa dimanfaatkan untuk belajar dan berkarya, maka value kita akan naik, begitu pula rezeki,” katanya.
Di momen Hari Kartini ini, ia mengajak perempuan Indonesia untuk tak ragu berkarya dari mana pun berada. “Kartini dulu memperjuangkan pendidikan, kita melanjutkannya lewat karya dan inovasi. Sekecil apapun langkah kita, bisa berdampak besar bagi bumi dan masa depan,” tutupnya.
(Pray/Editor Aro)