siginews-Surabaya – Dalam momen peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-74 Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Haleon melalui merek pereda nyerinya, Panadol, memperkuat komitmennya dalam mendukung bidan sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan ibu dan anak.
Kolaborasi yang telah memasuki tahun kedua ini ditandai dengan kegiatan edukasi swamedikasi dan cek kesehatan gratis bagi bidan serta masyarakat di Kota Surabaya.
Inisiatif ini lebih dari sekadar perayaan; ini adalah penegasan peran vital bidan dalam menjaga kesehatan keluarga. Selain memberikan layanan langsung, bidan juga berfungsi sebagai agen edukasi yang menjembatani masyarakat dengan informasi pengobatan yang aman dan bertanggung jawab.
Panadol sangat meyakini bahwa para ibu, yang sering menjadi “pintu utama informasi kesehatan” bagi keluarga, harus dibekali pengetahuan yang tepat, terutama dalam menangani kondisi umum seperti demam pada anak. Oleh karena itu, dukungan terhadap bidan sebagai sumber informasi terpercaya bagi ibu menjadi sangat krusial.
Peran Strategis Bidan: Lebih dari yang Terlihat
Dr. Ade Jubaedah, S.SiT, MM, MKM, Ketua IBI, menyoroti posisi unik bidan. “Sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak, bidan memiliki posisi yang unik dan strategis sebagai sumber informasi terpercaya bagi para ibu. Bagi banyak keluarga, bidan menjadi tempat pertama untuk bertanya dan mendapatkan arahan seputar kesehatan,” jelasnya.
Oleh karena itu, akses terhadap pengetahuan yang terkini dan berkelanjutan sangat penting agar para bidan dapat menjalankan perannya secara maksimal.
“Kami menyambut baik kolaborasi dengan Panadol yang terus mendukung upaya peningkatan kapasitas bidan dan memperluas jangkauan edukasi kesehatan yang inklusif di tengah masyarakat,” tambah Dr. Ade.
Senada dengan itu, Siswati, seorang bidan di RS Putri Surabaya, memberikan pandangannya. “Peran bidan sebenarnya jauh lebih luas dari yang banyak orang kira. Bidan tidak hanya mendampingi ibu selama kehamilan dan persalinan, tetapi juga menjadi tempat masyarakat mencari informasi kesehatan sehari-hari. Karena dekat dengan keluarga dan komunitas, kami sering menjadi jembatan antara layanan kesehatan formal dan kebutuhan nyata di lapangan,” ungkap Siswati,
Ia mengapresiasi program Panadol yang membantu mereka memperbarui pengetahuan.
Panadol Klinik Cekatan: Memperluas Akses Edukasi Kesehatan Inklusif
Dukungan Panadol ini merupakan kelanjutan dari program edukasi kesehatan Panadol Klinik Cekatan yang telah berjalan sejak tahun 2023. Program ini mencakup edukasi berbasis komunitas, konsultasi langsung tatap muka, serta pendekatan telemedicine melalui Panadol Telepon Cekatan dan Panadol Koper Cekatan yang memudahkan masyarakat memperoleh informasi kesehatan tanpa harus mengunjungi fasilitas kesehatan secara langsung.
Hingga pertengahan 2025, Panadol Klinik Cekatan telah menjangkau lebih dari 26.000 pasien di Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Data lapangan menunjukkan tiga keluhan kesehatan paling umum adalah nyeri otot & sendi, sakit kepala, serta flu dan batuk, yang menegaskan kebutuhan akan edukasi pengobatan mandiri yang bijak.
Dalam rangkaian HUT IBI ke-74 ini, Panadol menghadirkan dua aktivitas utama: sesi edukasi tentang “Memilih Obat yang Aman untuk Ibu Hamil, Ibu Menyusui, dan Balita,” serta layanan cek kesehatan gratis (tekanan darah, gula, asam urat) dan konsultasi dokter jarak jauh melalui Panadol Koper Cekatan.
Dhanica Mae Dumo-Tiu, General Manager Haleon Indonesia, menegaskan komitmen jangka panjang perusahaan. “Edukasi kesehatan tidak boleh berhenti di satu komunitas saja. Harus ada kesinambungan, dan harus diperluas ke lebih banyak daerah untuk menjangkau masyarakat di berbagai lapisan. Inilah yang menjadi semangat Haleon dalam mewujudkan kesehatan yang lebih inklusif,” ujarnya.
Haleon berencana terus memperluas jangkauan Panadol Klinik Cekatan melalui kolaborasi dengan berbagai pihak untuk meningkatkan literasi kesehatan dan mewujudkan sistem kesehatan yang lebih tangguh, inklusif, dan berpusat pada kebutuhan masyarakat.
(Editor Aro)