siginews-Ponorogo – Harapan baru menyelimuti 125 pelajar dari keluarga kurang mampu di Ponorogo. Mereka akan menikmati akses pendidikan gratis di tingkat SD, SMP, dan SMA melalui program Sekolah Rakyat (SR). Inisiatif ini digadang menjadi langkah konkret dalam upaya pengentasan kemiskinan ekstrem di wilayah tersebut.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos-P3A) Ponorogo, Arief Effendi, menjelaskan bahwa 125 pelajar SR ini berasal dari keluarga desil satu atau 10 persen kelompok rumah tangga dengan tingkat kesejahteraan terendah secara nasional.
“Dinsos-P3A harus mencari siswa yang layak dan tidak mampu untuk masuk di sekolah rakyat dan yang masuk desil satu di Ponorogo yang memiliki anak-anak usia SD, SMP, dan SMA,” tegas Arief, pada Kamis (3/7/2025),
Program SR ini akan dibagi dalam lima rombongan belajar (rombel), dengan masing-masing kelas diisi 25 peserta didik. Rinciannya adalah satu rombel SD, dua rombel SMP, dan dua rombel SMA.
Untuk mendukung kegiatan belajar mengajar, Dinsos-P3A bersama tim kini intens berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam menyiapkan sarana dan prasarana. Gedung Sentra Industri (GSI) di Jalan Trunojoyo Ponorogo akan dimanfaatkan sebagai lokasi sekolah.
“Informasi terkini dari Kementerian PU, bahwa Minggu depan sudah proses mobilisasi alat dan menyiapkan tenaga kerja untuk perbaikan sarana penunjang sekolah rakyat,” jelas Arief.
Arief mengungkapkan, operasional SR di Ponorogo rencananya akan diresmikan secara serentak oleh Presiden Prabowo Subianto pada tahun ajaran baru 2025/2026, bersamaan dengan 100 sekolah serupa di seluruh Indonesia.
Pihaknya berharap besar bahwa Sekolah Rakyat ini dapat menjadi bagian penting dari upaya optimalisasi pengentasan dan penghapusan kemiskinan ekstrem, sesuai dengan amanat Inpres Nomor 8 Tahun 2025.
(Editor Aro)