siginews-Mojokerto – Pemerintah Kabupaten Mojokerto semakin gencar mengajak warganya untuk “melek” pasar modal, khususnya yang berbasis syariah. Upaya ini dilakukan agar masyarakat bisa menjadi pelaku aktif dalam sistem keuangan yang sesuai prinsip syariah.
Hal ini tertuang dalam gelaran Roadshow Pasar Modal Syariah Chapter Mojokerto, yang berlangsung di Pendopo Pemkab Mojokerto pada Jumat (4/7/2025).
Acara bertema ‘Gaya investasi kekinian untuk semua kalangan’ ini merupakan kolaborasi strategis antara Pemkab Mojokerto, Bursa Efek Indonesia (BEI) Provinsi Jawa Timur, dan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) wilayah maupun daerah.
Bupati Mojokerto, Muhammad Albarraa (Gus Barraa), menekankan pentingnya forum ini dalam membangun literasi keuangan syariah. “Kami ingin masyarakat Mojokerto jadi pelaku aktif dalam sistem keuangan yang sesuai prinsip syariah,” kata Gus Barraa.
Ratusan peserta dari berbagai kalangan ikut meramaikan acara ini, mulai dari pelaku UMKM, mahasiswa, penggiat koperasi syariah, hingga tokoh masyarakat.
Ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat literasi dan inklusi keuangan syariah sebagai bagian dari komitmen membangun ekonomi umat.
Gus Barraa menegaskan bahwa ekonomi syariah menawarkan ekosistem yang transparan dan membawa keberkahan. Hal ini sangat selaras dengan semangat pembangunan di Mojokerto.
“Ekonomi syariah membangun ekosistem yang transparan dan membawa keberkahan. Ini sangat linier dengan semangat pembangunan kami di Mojokerto. Membangun dari bawah, dari umat, dari pelaku ekonomi kecil yang perlu dilibatkan dalam arus utama pembangunan,” imbuhnya.
Antusiasme berbagai pihak, mulai dari pemerintah, pelaku usaha, hingga dunia pendidikan, terhadap semangat ekonomi syariah, juga menjadi sorotan Gus Barraa.
“Ini menunjukkan semangat ekonomi syariah telah menembus berbagai lapisan pemerintah, pelaku usaha, hingga dunia pendidikan. Ini momentum yang harus kita jaga dan dukung bersama,” tegasnya.
Kabupaten Mojokerto sendiri dinilai memiliki potensi besar dalam pengembangan ekonomi umat, mulai dari sektor UMKM, koperasi syariah, hingga instrumen investasi halal. Semua memiliki peluang untuk bertumbuh asalkan didukung pemahaman dan akses yang memadai.
Gus Barraa juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menciptakan iklim investasi yang sehat, inklusif, dan sesuai dengan nilai-nilai syariah.
Ia menyebut bahwa pemerintah, lembaga keuangan, komunitas, dan dunia pendidikan harus berjalan bersama.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap masyarakat semakin paham dan percaya diri untuk berinvestasi secara halal, bijak dalam mengelola keuangan, dan berani menjadi agen perubahan menuju Mojokerto yang berdaya saing,” tutupnya.
(Editor Aro)