siginews-Madiun– Seorang pelajar Madrasah Tsanawiyah (MTs) atau setingkat SMP di Madiun mengalami trauma pasca dilempari kotoran sapi oleh nenek Sinem, serta terancam dibui oleh polisi.
Titis R, kepala dusun yang membawahi wilayah tempat tinggal tetangga yang berseteru itu kepada siginews.com di kediamannya, pada Kamis (10/7/2025) mengatakan, terlapor adalah anak yang baik dan patuh kepada orang tuanya.
“Dia juga punya prestasinya. Dia ikut perlombaan Paskibra di Jakarta. (Perlombaan Paskibra) di tingkat provinsi menyabet juara 2. Ada beberapa event Paskibra menyabet juara mewakili Madiun,” kata Titis R.

Bu Polo-sapaan akrab Titis menerangkan, pasca kejadian percekcokan dengan Mbah Sinem, terlapor mengalami gangguan pada akademik sekolahnya.
“Dari kasus ini, dia berhenti mengikuti kegiatan Paskibra dan kegiatan Pramuka,” ujarnya.
Kejadian siswa kelas VIII MTs di wilayah Madiun yang dilempari kotoran sapi dan dilaporkan ke kepolisian (di Polsek Dolopo dan dilimpahkan ke Unit PPA Satreskrim Polres Madiun) oleh Mbah Sinem dan keluarganya, membuatnya mengalami gangguan pada proses belajar di sekolahnya.
“Secara akademik juga terganggu. Kebetulan pemeriksaan-pemeriksaan dari kepolisian pada saat mengikuti fase ujian sekolah. Jadi, anaknya tidak konsen mengikuti ujian dan mengalami trauma mengingat kejadian itu,” tutur Titis.
Nur Sahid, ayah dari siswa MTs ini mengatakan, pasca kejadian yang menimpa itu, serta munculnya surat perintah dimulai penyidikan dari Polres membuat anaknya trauma dan pusing.
“Kejadian itu menjadi kepikiran dan membuat anak saya sering mengalami pusing,” kata Nur Sahid.
Beberapa hari ini, anaknya mengalami sakit demam. “Sudah dua atau tiga hari ini anak saya sakit. Untungnya sekarang ini masih liburan,” katanya.
Sebelumnya, pada Kamis (8/5/2025) sekitar pukul 15.30 Wib, pelajar kelas VIII MTs itu disuruh ibunya untuk menggiling padi ke tempat penggilingan.
Ketika hendak melintas di depan rumah nenek Sinem (60), tiba-tiba Sinem mendorong gerobak sorong yang berisikan kotoran sapi ke arah motor yang dikemudikan pelajar ini.
Dia pun berhenti dan meneriakin nenek Sinem ‘Maksudnya apa?’. Namun, Mbah Sinem tiba-tiba melemparkan kotoran sapi hingga mengenai bagian wajah, tubuh dan sepeda motor siswa berusia 15 tahun.
Ketika Sinem merunduk hendak mengambil bebatuan di sekitarnya, anak di bawah umur itu berusaha menghalaunya hingga nenek Sinem tersenggol dan terjatuh ke selokan. Kemudian Sinem mengambil bebatuan dan melempari anak tersebut.
Pelajar setingkat SMP yang aktif di paskibra dan Pramuka itu pun melarikan diri sambil menggelandang motornya menuju ke rumahnya yang berjarak sekitar 15 meter dari tempat kejadian perkara (TKP).
(jrs)