siginews-Surabaya – Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Dr. Agus Harimurti Yudhoyono, M.Sc., M.P.A., M.A ., memberikan pesan dan motivasi kepada ribuan mahasiswa baru Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, tahun 2025.
“Saya berharap mahasiswa-mahasiswi baru ITS ini menjadi generasi emas yang bisa membanggakan dirinya sendiri, orang tua, almamater dan bangsa Indonesia,” ujar Menko AHY pada acara Pengenalan Kehidupan Kampus ITS Surabaya di Graha ITS, komplek kampus ITS Surabaya, Senin (4/8/2025).
Menko AHY, menyampaikan kuliah umum atau studium generale dengan tema ‘Mempersiapkan Generasi Tangguh untuk Pembangunan Infrastruktur dan Kewilayahan Indonesia Emas 2045’.

AHY yang juga Ketua Umum DPP Partai Demokrat ini memaparkan tentang berbagai hal seperti Tantangan global saat ini; Indonesia saat ini dan masa depan; serta pesan untuk mahasiswa dan mahasiswi ITS Surabaya.
Terkait tantangan global saat ini seperti terjadinya konflik dan peperangan yang terjadi di berbagai negara seperti Perang Israel dengan Palestina, perang Israel dengan Lebanon dan perang Israel dengan Iran. Perang antara Rusia dengan Ukraina. Perang India dengan Pakistan. Perang antara Thailand dengan Kamboja.
Konflik yang terjadi di Semenanjung Korea. Konflik antara China tiongkok dengan Taiwan, hingga konflik laut tiongkok selatan.
Menko AHY juga memaparkan tentang dinamika geo-ekonomi yang terjadi akhir-akhir ini seperti, perang tarif antara China dengan Amerika Serikat.
Juga memaparkan tentang peningkatan populasi global yang diperkirakan mencapai 10 miliar orang pada Tahun 2050. Sumber daya semakin menipis. Sekitar 2 miliar orang mengalami kesulitan akses terhadap air bersih. 1 dari 11 orang di dunia ini menghadapi kelaparan. Kebutuhan terhadap sumber energi meningkat 2 persen setiap tahunnya.
Karena terjadi scarcity atau kelangkaan, maka menimbulkan kompetisi. Dari kompetisi bakal menimbulkan konflik. Dari konflik-konflik, akan menyebabkan terjadi peperangan.

“Krisi iklim pada kehidupan,” kata AHY.
Ia menerangkan data dari sumber Un Climate Change Key Fact8 & WHO, 2025 bahwa, sekitar 99 persen orang di dunia menghirup udara berpolusi. Bencana alam akibat krisis alam mengalami peningkatan 134 persen sejak tahun 2000. Sekitar 25 juta pekerja terdampak pada suhu panas setiap tahunnya. Hingga krisis iklim berpotensi menambah 250.000 kematian setiap tahun hingga Tahun 2030.
AHY juga menerangkan tentang Disrupsi teknologi dan pekerjaan. Katanya, sekitar 170 juta pekerjaan baru (pekerjaan berkaitan dengan teknologi keamanan dan transisi energi. Sedangkan pekerjaan yang hilang sekitar 92 juta orang (Pekerja teknis administratif, kasir, sekretaris, akuntan, dan sebagainya).
Juga memaparkan tentang Kekuatan sumber daya alam Indonesia yang melimpah seperti sebagai Nikel, Emas, Mangaan, aspal, minyak bumi dan sumber daya alam lainnya yang melimpah dan seharusnya bisa mendongkrak perekenomian Indonesia.
Sumber dari World Bank tahun 2024 bahwa ekonomi Indonesia berada pada peringkat ke-16 dunia. Gross Domestic Product (GDP) Indonesia sebesar $1.371 trillion, menempati urutan 16 di dunia. Sedangkan urutan pertama adalah Amerika Serikat dengan senilai $27.721 trillion. Peringkat kedua adalah China senilai $17.795 trillion. Peringkat ketiga adalah Jerman dengan nilai $4.526 trillion. Gross National Income (GNI) atau Pendapatan Nasional Bruto per kapita Indonesia adalah USD4.780.
Human Development Index atau Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia yakni 0,728 dan berada di urutan ke-113 dari 189 negara. Untuk di tingkat ASEAN, Indonesia menempati urutan ke-6 dibawah Singapura, Brunei, Malaysia, Thailand, Vietnam.
“Dibawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, terus meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan. Pertumbuhan ekonomi 8%. Swasembada pangan. Swasembada energi. Swasembada air,” terangnya.
AHY juga menerangkan syarat transformasi ekonomi ada tiga yakni, Kepemimpinan; tata kelola pemerintahan yang transparan dan akuntabel. Pembangunan kualitas sumber daya manusia.
Jumlah penduduk Indonesia mencapai 270 juta jiwa. Dan Indonesia memiliki bonus demografi. “Sumber daya manusia adalah aset terpenting pembangunan nasional,” ujarnya.
Indonesia juga dinilai masih membutuhkan lebih banyak SDM dengan kapasitas ilmu science, technology, engineering dan Math (matematika).
Presentase lulusan STEM (science, technology, engineering dan Math) di Indonesia hanya 20 persen. Sedangkan Malaysia lulusan STEM sebanyak 43,5 persen; China 41 persen; Singapura 37,3 persen; India 34 persen; Korea Selatan 30,2 persen.
“Kapasitas tanpa integritas, itu berbahaya. Integritas tanpa kapasitas, membuat kita tidak kemana-mana,” terangnya.
AHY berpesan bahwa, discipline dan work ethic adalah dua hal yang saling berkaitan dan penting untuk mencapai kesuksesan, baik dalam konteks pekerjaan maupun kehidupan pribadi.
Juga menyampaikan tentang attention to detail, perhatian terhadap detail atau ketelitian. Selain itu, hard work beats talent when talent doesn’t work hard, kerja keras mengalahkan bakat alami jika bakat tersebut tidak disertai dengan usaha keras.
Berani mengambil inisiatif. Berani mengambil keputusan yang sulit, hingga mengenai sinergi dan kolaborasi, kerja tim.
“Saya berharap ITS dapat berkontribusi menjadi tulang punggung transformasi bangsa,” harap Menko AHY.

Pada acara acara Pengenalan Kehidupan Kampus ITS Surabaya di Graha ITS, komplek kampus ITS Surabaya, diikuti lebih dari 6 ribu mahasiswa-mahasiswi baru ITS Tahun 2025. Juga dihadiri Rektor ITS Prof. Ir. Bambang Pramujati, S.T., M.Sc.Eng., Ph.D.; Wakil Rektor I bidang Akademik dan Kemahasiswaan; Wakil Rektor II Bidang Perencanaan, Keuangan dan Sarana Prasarana; Wakil Rektor III Bidang Sumber Daya Manusia, Organisasi dan Teknologi & Sistem Informasi; Wakil Rektor IV Bidang Riset, Inovasi, Kerjasama dan Kealumnian. Serta jajaran rektorat ITS Surabaya.
Juga dihadiri Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) ITS Surabaya Prof. Dr. Ir. Mohammad Nuh, DEA. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Ikatan Alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (IKA ITS) Surabaya.
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak. Walikota Surabaya Eri Cahyadi-yang juga Ketua PW IKA ITS Surabaya Provinsi Jawa Timur.
(jrs)