Pembangunan teknologi transformasi digital di Indonesia merupakan sebuah agenda nasional yang krusial untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan efisiensi, dan daya saing bangsa di era global. Proses ini melibatkan berbagai aspek dan tantangan, serta membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat.
Berikut adalah tiga pilar utama terkait pembangunan teknologi transformasi digital di Indonesia:
- Infrastruktur Digital: Pembangunan infrastruktur telekomunikasi yang merata dan andal, termasuk jaringan broadband dan akses internet di seluruh wilayah Indonesia, merupakan fondasi utama. Hal ini mencakup pembangunan Base Transceiver Station (BTS), jaringan serat optik, dan satelit.
- Talenta Digital: Mengembangkan sumber daya manusia yang kompeten di bidang teknologi digital melalui pendidikan, pelatihan, dan sertifikasi. Hal ini penting untuk memenuhi kebutuhan industri akan tenaga kerja yang berkualitas.
- Ekosistem Digital: Tata kelola ekosistem digital yaitu menciptakan ruang digital yang aman, inklusif, dan berkelanjutan, dengan menjamin perlindungan data pribadi dan keamanan siber. Karena ancaman kejahatan siber yang semakin meningkat, membutuhkan upaya pengamanan data dan sistem yang lebih kuat.
Jadi pembangunan teknologi transformasi digital adalah sebuah proses yang kompleks dan berkelanjutan. Dengan fokus pada pembangunan infrastruktur, peningkatan literasi digital, pengembangan talenta digital, dan kolaborasi dari berbagai pihak, Indonesia dapat memanfaatkan potensi transformasi digital untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan yang lebih baik.
Selain itu potensi transformasi digital akan memainkan peran penting dalam menciptakan kemajuan ekonomi yang berkelanjutan bagi Indonesia karena sektor ekonomi digital di Indonesia berpotensi mencapai nilai USD 360 miliar pada tahun 2030, menyumbang sepertiga dari total ekonomi digital ASEAN.
Ekonomi digital Indonesia saat ini menunjukkan tren positif, dengan transaksi digital diperkirakan mencapai USD 90 miliar pada 2024, menjadikannya yang terbesar di Asia Tenggara. Sektor e-commerce menjadi motor utama dengan kontribusi terbesar sebesar USD 65 miliar, tumbuh 11% berkat inovasi, seperti video commerce.
(Penulis Aro)