Surabaya – Kenaikan harga LPG 3 kg ini berdasarkan Surat Keputusan (SK) Gubernur Jawa Timur Nomor 100.3.3.1/801/KPTS/013/2024 yang diterbitkan pada 24 Desember 2024.
Harga Eceran Tertinggi (HET) elpiji tiga kilo menjadi Rp 18.000 mulai Rabu (15/1). Sebelumnya, harga elpiji bersubsidi ini adalah Rp 16.000.
Di kelurahan Kendangsari Tenggilis Surabaya, di tengah kabar naiknya harga elpiji tiga kilo, para pedagang toko klontong dan agen pengencer elpiji pasar surya Kendangsari masih menjual dengan harga lama. Hal ini dikarenakan stok elpiji masih ada.
Kenaikan harga elpiji akan serentak diberlakukan mulai hari ini, menurut Lina, pedagang di agen eceran elpiji Pasar Surya Kendangsari Surabaya. Ia memastikan stok di pangkalan dalam kondisi aman. “Hari ini saya masih jual dengan harga 16.000 sampai 16.500, meski saya tau infonya naik. Karena stok masih ada,” kata Lina, pedagang elpiji di Pasar PD Kendangsari Surabaya.
Selain itu, kategori pedagang yang menjual dengan harga tertinggi yakni toko klontong. Rozak pedagang toko klontong madura di Kendangsari Surabaya, mengatakan masih menjual dengan harga yang lama. Karena stoknya masih ada.
“Stok elpiji saya masih ada mas, masih saya jual 17.000, karena saya beli harga yang lama. Nanti jika kulakan lagi harganya naik, kemungkinan saya jualnya harga 18.500 sampai 19.000,” ujar Rozak.
Potensi kelangkaan elpiji 3 kg mulai mengkhawatirkan menjelang kenaikan HET besok. Hal ini terlihat dari mulai menipisnya stok di Toko Tamyis, pangkalan agen resmi di Jalan Raya Tenggilis.
“Stok di toko Abah (sebutan pemilik toko tamyis) kami gak terlalu banyak mas, kami masih bisa melayani pembelian. Kalo awal-awal harga elpiji naik, memang kadang jumlah pengiriman gak sesuai permintaan. Tapi sudah biasa,” kata Zaini, salah satu pegawai pengantar keliling elpiji.
(Aro)