• Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
Siginews.com
  • Home
  • Indepth
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Ekbis
  • Sport
  • Lifestyle
  • Daerah
  • Indeks
Siginews.comSiginews.com
  • Home
  • Indepth
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Ekbis
  • Sport
  • Lifestyle
  • Daerah
  • Indeks
Search
  • Rubrikasi
    • Nasional
    • Pemerintahan
    • Politik
    • Ekbis
    • Hukrim
    • Hankam
    • Lifestyle
    • Jawa Timur
Have an existing account? Sign In
© 2024 - Siginews.com
Headlines

Janji Tidak Impor, Kepala Bapanas: Stok Beras 2025 Aman Berkat Impor

Reporter : Redaksi Kamis, 23 Januari 2025
Rapat Sidang Kabinet Merah Putih di Ruang Sidang Kabinet, Istana Kepresidenan Jakarta (Foto: ss/editing.aro) 
SHARE

Jakarta – Ketidaksinkronan dalam membuat kebijakan didalam pemerintahan memicu polemik dan sejumlah pertanyaan, salahsatunya impor beras. Dalam hal swasembada pangan dan energi, Presiden Prabowo mengatakan tidak akan mengimpor kebutuhan pokok beras, jagung dan garam di tahun 2025. Hal tersebut disampaikan dalam rapat Sidang Kabinet Merah Putih, pada Rabu, 22 Januari 2025, di Ruang Sidang Kabinet, Istana Kepresidenan Jakarta,

Namun sebaliknya Kepala Bapanas Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan stok beras awal 2025 cukup berkat realisasi impor 3,6 juta ton tahun ini dan membantah anggapan bahwa pemerintah akan menghentikan sepenuhnya impor beras pada tahun depan dengan alasan stok yang telah mencukupi.

Presiden Prabowo mengatakan target swasembada pangan bahkan diperkirakan tercapai lebih cepat, antara akhir 2025 hingga awal 2026.

Baca Juga:  Krisis Pangan Dunia, Presiden: Produksi Beras Nasional Jadi Prioritas

“Jadi mungkin tiga tahun lebih cepat dari sasaran yang kita tetapkan. Artinya bahwa dengan niat baik, dengan kerja keras, dengan orientasi kepada negara dan bangsa, kebijakan yang masuk akal akan membuahkan hasil yang cepat,” ujar Presiden.

Sementara dalam pemberitaan di akhir tahun 2024, Kepala Bapanas Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, stok beras awal 2025 cukup berkat realisasi impor 3,6 juta ton tahun ini. Dengan impor itu, pemerintah kini memiliki cadangan pangan 2 juta ton.

“Kami bisa mengatakan tidak impor karena ending balance di 2024 transfer ke 2025 itu cukup,” ujar Arief saat dihubungi media, Sabtu, 28 Desember 2024.

Swasembada beras secara teknis tercapai tahun ini (produksi 30,34 juta ton, kebutuhan 30,91 juta ton, memenuhi kriteria FAO 90 persen). Namun, menurut Arief, impor 3,6 juta ton tetap diperlukan sebagai cadangan karena produksi turun dari 31,10 juta ton (2023) menjadi 30,34 juta ton (2024), berdasarkan data BPS.

Baca Juga:  Prabowo & Pj Gubernur Jatim Kompak: Pangkas Anggaran 'Gendut' Demi MBG

“Kita harus bicara bahwa produksi turun. Kalau sekarang stok beras 2 juta ton aman, itu ya karena impor. Kita harus ngomong. Bukan, maaf ya, bukan karena kita produksinya berlimpah,” ujar eks Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) ini.

Kendati mengakui ketersediaan stok beras pada awal tahun mendatang terjamin berkat kebijakan impor yang telah dilakukan tahun ini, Arief membantah anggapan bahwa pemerintah akan menghentikan sepenuhnya impor beras pada tahun depan dengan alasan stok yang telah mencukupi.

Baca Juga:  Prabowo Ajak Para Menterinya Ke Akmil Magelang, Pembekalan Ala?

Disisi lain Arif menambahkan bahwa pemerintah akan berupaya meningkatkan produksi beras hingga mencapai 32,29 juta ton sebagai langkah antisipasi agar tidak perlu melakukan impor.

Upaya peningkatan produksi dalam negeri pada tahun 2025 akan difokuskan pada optimalisasi lahan sawah seluas 350 ribu hektare dan pembukaan lahan sawah baru seluas 750 ribu hektare di beberapa wilayah, antara lain Papua Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Sumatera Selatan.

Arief mengakui cetak sawah akan lambat dan butuh waktu sekitar 8 kali tanam. Ketika sawah tercetak, di sana masih banyak pirit dan racun. Ia menambahkan, pemerintah juga masih harus membangun saluran irigasi. “Semua masih dibabat hutan. Ya susah, tapi itu harus dimulai,” pungkasnya.

(Aro)

Tag :Badan Pangan NasionalBapanasBerasImpor berasKabinet merah putihPolemik impor berasPresiden PrabowoRapat kabinet merah putihStop imporSwasembada pangan
Ad imageAd image

BERITA TERBARU

Ini 8 Agenda Prioritas RAPBN 2026 Pemerintahan Presiden Prabowo
Sabtu, 16 Agustus 2025
Presiden Prabowo Paparkan Visi APBN 2026, Ini Penjelasan dan Pesannya
Sabtu, 16 Agustus 2025
Apresiasi Pidato Prabowo, LaNyalla: Tinggalkan Demokrasi Liberal
Sabtu, 16 Agustus 2025
MotoGP Austria 2025: Marquez Tercepat, Bisakah Kalahkan Bagnaia?
Sabtu, 16 Agustus 2025
Rapat Komisaris BUMN Tantiem Rp40 M, ‘Akal-akalan’ kata Prabowo
Sabtu, 16 Agustus 2025
Ad imageAd image

Berita Populer

Ini 8 Agenda Prioritas RAPBN 2026 Pemerintahan Presiden Prabowo

Presiden Prabowo Paparkan Visi APBN 2026, Ini Penjelasan dan Pesannya

Apresiasi Pidato Prabowo, LaNyalla: Tinggalkan Demokrasi Liberal

MotoGP Austria 2025: Marquez Tercepat, Bisakah Kalahkan Bagnaia?

Rapat Komisaris BUMN Tantiem Rp40 M, ‘Akal-akalan’ kata Prabowo

Berita Menarik Lainnya:

BUMN Hemat Gila-gilaan, Pangkas Bonus Komisaris dan Hemat Rp18 Triliun

Sabtu, 16 Agustus 2025
Pagelaran Sabang Merauke (foto: Andalas - Scene Andalas Bersatu)

Ratusan Penari Nusantara Siap Memukau di Pagelaran Sabang Merauke

Sabtu, 16 Agustus 2025

Golkar Dukung Revisi Perda Pajak Jombang: Memberatkan Warga

Jumat, 15 Agustus 2025

Pakar Desak Pemerintah Transparan Penggunaan Uang Sitaan Hasil Korupsi

Jumat, 15 Agustus 2025
Siginews.com

Siginews.com adalah media online yang berkomitmen untuk menyediakan informasi yang akurat, terpercaya, dan relevan untuk generasi Indonesia.

  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • Foto
  • Video
  • Indepth
  • Opini
  • Pilihan Redaksi

Ikuti Kami

Copyright 2024 – Siginews.com

Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?