Jakarta – Ratusan pengemudi Ojek Online (ojol) dari berbagai organisasi dan daerah menggelar aksi demonstrasi di kantor Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) pada hari Senin, 17 Februari 2025.
Mereka kali ini turun ke jalan menuntut kejelasan status mereka sebagai pekerja bukan hanya mitra, tunjangan hari raya (THR), hapus sistem SLOT/aceng argo gojeng dan turunkan potongan tarif menjadi 10%.
Aksi demonstrasi ini dikoordinir oleh beberapa serikat pekerja dan komunitas pengemudi ojol, yakni Serikat Pengemudi Transportasi Indonesia (SEPETA), Komunitas Ojol Maxim, Serikat Demokrasi Pengemudi Indonesia, SPMI.
Menteri Ketenagakerjaan Yassierli dan Wakilnya Immanuel Ebenezer Gerungan dan stafnya menerima dihalaman kantor Kemenaker dengan duduk ‘lesehan’ bersama massa para ojol dengan melakukan dialog secara langsung.
Korlap aksi, Bangun Nugroho dari SEPETA menyampaikan potongan dari aplikator yang tidak adil dan kondisi ojol yang banyak terlilit hutang pinjaman online (pinjol).
“Pendapatan ojol dapat 50 dibagi 12 oleh aplikasi, itu tidak adil. Dan juga kondisi hari ini Pak Menteri, semua kawan-kawan terjerat hutang pinjol, dan itu jahat bener aplikasi. Usulan dari kami Sepeta bangkitkan 100 hari pemeritahan Prabowo ini, ojol diutamain,” ujar Bangun.
Selain itu dari Serikat Pengemudi Indonesia (SPMI), Rusli mengatakan dari tahun ke tahun ojol tidak mendapatkan THR. “Setiap tahun itu idul fitri kami tetap ngojek, aplikator hanya iming-iming saja soal THR. Hanya dikasih insentif tiga ribu rupiah doang. Untuk THR saya serahkan ke Pak Menteri, agar THR bisa didapat oleh ojol Indonesia,” ujar Rusli.
Reni salah satu pengemudi ojol perempuan dari Serikat Demokrasi Pengemudi Indonesia menyampaikan soal tidak adanya perlindungan dan jaminan terhadap ‘Lady ojol’ ini yang tengah bekerja saat hamil, menstruasi dan menyusui.
“Kondisi ‘Lady Ojol’ bekerja saat hamil, menstruasi dan menyusui itu buruk karena tidak adanya jaminan perlindungan. Selain THR, saya minta Kemenaker untuk mengkaji tentang ‘Lady Ojol’ ini,” ujar Reni.
Usai masing-masing perwakilan dari organisasi ojol menyampaikan satu per satu aspirasi dan tuntutannya, Menteri Yassierli kemudian menanggapinya.
“Pertama saya ucapkan terima kasih kawan-kawan ojol datang kesini, kedua ini adalah rumah kita bersama kita berkumpul, yang ketiga Program Prabowo tentang penciptaan lapangan kerja yang berkualitas, kami dari kemenaker menterjemahkan setiap pekerjaan di Indonesia mendapatkan jaminan sosial, kepastian terkait upah dan kesejahteraannya,”
“Apa yang sudah kami lakukan terkait regulasi untuk ojol, saya sampaikan sejak awal saya dan Pak Wamen diamanahkan itu sudah menjadi program prioritas. Kita sudah mengundang pakar untuk bicara soal status, lalu dengan ILO. Di Negara lain sama, terkait pekerja dengan platform online yang sudah jadi catatan kami dan insyaallah kita akan menuju kesana,” tambahnya.

Beberapa tuntutan utama Ojol antara lain:
1. Tunjangan Hari Raya (THR): Mereka menuntut agar perusahaan aplikator memberikan THR kepada pengemudi ojol, karena mereka menilai ojol adalah pekerja yang berhak mendapatkan tunjangan tersebut.
2. Penghapusan Sistem Slot: Mereka meminta penghapusan sistem slot yang dianggap merugikan pengemudi ojol dengan tuntutan turunkan potongan menjadi 10 persen.
3. Perlindungan Kerja terhadap pengemudi Ojol perempuan (Lady Ojol): Mereka menuntut perlindungan kerja yang lebih baik, termasuk jaminan kesehatan dan keselamatan kerja.
4. Peraturan yang mengakui Ojol sebagai pekerja.
(Aro)