Surabaya – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa secara khusus meminta pemilik Maspion Grup, Alim Markus, untuk menjaga stabilitas pekerjaan para karyawan di tengah kondisi ekonomi yang sulit. Permintaan ini disampaikan saat pertemuan silaturahim dan halalbihalal di Surabaya, Rabu (2/4).
“Kami mengapresiasi kedatangan Alim Markus yang merupakan pelaku usaha senior di Jawa Timur. Dalam pertemuan ini, saya menitipkan pesan khusus agar sebisa mungkin tidak ada PHK di perusahaan,” ujar Khofifah saat menerima kunjungan silaturahim sekaligus halalbihalal Alim Markus seperti keterangan di Surabaya.
Gubernur Khofifah Indar Parawansa menegaskan bahwa sektor industri merupakan tulang punggung pembukaan lapangan kerja di Jatim.
Ia meminta agar perusahaan-perusahaan lebih memilih alternatif lain jika menghadapi penurunan produksi, seperti pengurangan jam atau hari kerja, dibandingkan dengan melakukan PHK.
Selain itu, Khofifah menyoroti data dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jatim yang mencatat sebanyak 40 ribu pekerja terkena PHK selama Januari-Februari 2025.
Sementara, catatan Kementerian Ketenagakerjaan menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2024 terdapat 77.965 pekerja mengalami PHK, meningkat dari tahun sebelumnya yang mencapai 64.855 pekerja.
Khofifah menyatakan bahwa Pemprov Jatim berkomitmen menjaga kesejahteraan pekerja dan memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan serta berkeadilan. “Kita harus terus mencari solusi terbaik agar kesejahteraan pekerja dan masyarakat meningkat. Prinsipnya, jangan ada PHK,” katanya
Alim Markus merespons permintaan Gubernur Khofifah dengan kabar gembira, karyawan Maspion Grup aman dari PHK. Investasi baru memperkuat kondisi finansial perusahaan, dan karyawan yang perlu dialihkan akan ditempatkan di perusahaan baru dalam grup.
“Saya jamin tidak ada PHK. Karena, di Maspion, ada investor yang baru-baru. Jadi, kalau ini PHK, dirumahkan. Saya akan salurkan ke perusahaan yang baru. Sehingga, di Maspion tidak ada PHK,” ungkapnya.
(Editor Aro)