Siginews-Surabaya – Surabaya kini memiliki pilihan kuliner halal premium terbaru.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meresmikan Me’nate Steak & Seafood di Jl. Manyar Kertoarjo No. 64, Sabtu (19/4).
Bersama CEO Sayd Ashraf dan Direktur Muhammad Albar, Gubernur Khofifah melakukan pemotongan untaian melati dan penandatanganan prasasti sebagai simbol peresmian.
Turut hadir Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim Iwan, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim Evy Afianasari, Kepala Biro Perekonomian Setda Jatim Aftabuddin Rijaluzzaman, dan Pengasuh Pondok Pesantren Sidogiri KH. Fuad Nurhasan.
Khofifah menyambut baik kehadiran Me’nate, berharap dapat memperkaya khazanah kuliner halal Surabaya dan bahkan menjadi ikon baru bagi kota, dengan menawarkan steak dan seafood berkualitas tinggi.
“Alhamdulillah hari ini ada referensi baru kuliner halal bagi masyarakat yang sedang di Surabaya dan di Jawa Timur. Bahwa di Me’nate Steak & Seafood ini disediakan steak and seafood berkualitas premium,” kata Gubernur Khofifah.

Secara khusus Gubernur Khofifah meminta kepada manajemen Me’nate Steak & Seafood Surabaya untuk menambahkan label halal food pada leaflet yang ada di restoran ini mengingat restoran ini pada dasarnya hanya menyediakan halal food.
Baginya label halal food mampu menjadikan konsumen merasa lebih aman menikmati kulinernya.
“Itu menjadi penguat bagi siapa saja, label halal food bukan hanya ditujukan komunitas muslim tapi seluruh konsumen, semua terasa mereka lebih kuat, lebih aman untuk bisa menikmati,” ujarnya.
Terlebih Khofifah sendiri memastikan bahwa seluruh proses mulai dari pemilihan bahan, memasak hingga penyajian di restoran ini halal. Hal tersebut dibuktikannya saat meninjau seluruh area di Me’nate Steak & Seafood Surabaya.
“Kalau dilihat dari ujung ke ujung prosesnya tadi insyaallah semua sudah halal,” ungkapnya.
Khofifah menjelaskan saat ini wisatawan memilih destinasi bukan hanya karena tempat wisatanya, tetapi karena kulinernya yang khas dan menggoda selera. Artinya kuliner bukan lagi sekadar pelengkap, melainkan telah menjadi alasan utama seseorang datang dan kembali ke suatu kota.
“Trend wisata saat ini lebih mengarah ke wisata gastronomi, yakni jenis wisata yang berfokus pada pengalaman kuliner khas suatu daerah” katanya.

Lebih lanjut Khofifah menjelaskan bahwa trend wisata gastronomi berfokus pada pengalaman kuliner khas suatu daerah sekaligus mengenal sejarah, budaya, dan cara pembuatannya. Aktivitas ini melibatkan mencicipi makanan tradisional, mengunjungi pasar lokal, mengikuti kelas memasak, atau tur kuliner.
“Karena sesungguhnya, setiap daerah memiliki cerita yang unik yang tercermin dalam cita rasa khas kulinernya,” ucapnya.
Wisata gastronomi yang melekat dengan Jawa Timur diantaranya Surabaya-Rawon & Rujak Cingur Tour, kemudian untuk daerah Malang terkenal dengan kuliner khasnya yaitu Bakso dan Apel.
Selain itu jika bicara kuliner daerah Madura maka tentu kuliner yang digandrungi masyarakat adalah Sate Madura & Bebek Sinjay. Sedangkan Lamongan, wisatawan pasti tak mau ketinggalan untuk mencicipi Soto Lamongan & Pecel Lele.
“Kuliner-kuliner tersebut sudah menjadi identitas bagi Jawa Timur, setiap menyebut nama kuliner tersebut maka langsung nama kotanya ikut disebut,” ujarnya.
Menurutnya hal tersebut merupakan bukti bahwa kuliner bukan hanya tentang rasa, tetapi tentang rasa memiliki. Lebih dari itu, kuliner mampu menjadi pintu masuk pertama bagi siapa pun yang ingin mengenal lebih dekat karakter suatu daerah.
“Sudah saatnya kita menempatkan kuliner sejajar dengan elemen budaya lainnya, kita perlu menjaganya, mengenalkannya, dan menjadikannya kebanggaan yang bisa dibawa ke panggung nasional bahkan internasional,” tegasnya.
Khofifah melihat Me’nate Steak & Seafood sebagai potensi besar untuk memperkuat ekonomi kreatif dan pariwisata kuliner Surabaya dan Jawa Timur.
Ia berharap restoran ini sukses dan segera mengembangkan cabang di kota-kota lain. Sebagai bentuk dukungan, Gubernur menyampaikan ucapan terima kasih atas investasi Me’nate di Jawa Timur.
(Editor Aro)