Siginews-Bogor – Menyikapi permasalahan penyerapan susu peternak lokal, Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono menekankan pentingnya koperasi memiliki unit industri pengolahan susu (IPS) sendiri.
Selain itu demi suksesnya program Makan Bergizi Gratis, Wamenkop Ferry siap mendukung keberadaan ‘rumah susu’ koperasi di seluruh negeri. Komitmen ini diungkapkan saat peresmian Rumah Susu Koperasi Kujang Sauyunan Berdikari di Bogor (22/4), yang juga dihadiri Menteri Bappenas dan Kepala BGN.
“Pasalnya, Rumah Susu milik koperasi ini yang melayani dapur-dapur di program Makan Bergizi Gratis,” ungkap Wamenkop
Wamenkop berkaca pada isu susu peternak di Boyolali dan mendorong koperasi memiliki Industri Pengolahan Susu (IPS) sendiri. Ia pun memuji inisiatif Koperasi Kujang Sauyunan Berdikari dengan Rumah Susunya.
“Maka, saya selalu menekankan bahwa koperasi harus memiliki IPS sendiri. Saya mengapresiasi Koperasi Konsumen Kujang Sauyunan Berdikari karena mampu membangun dan mengembangkan konsep Rumah Susu,” terang Wamenkop.
Bahkan, lanjut Wamenkop, koperasi tersebut juga mampu membuat ekosistem sendiri dalam mata rantai MBG, yakni memiliki pengolahan susu sendiri, juga membuat dapur MBG.
Bagi Wamenkop, Rumah Susu ini menjadi salah satu simpul kunci dalam rantai pasok susu nasional, yang tidak hanya menyuplai kebutuhan gizi anak-anak Indonesia, tetapi juga menggerakkan sektor koperasi dan peternakan rakyat di hulu.
“Rumah Susu hadir sebagai upaya nyata mengangkat nilai tambah susu segar dari peternak sapi perah lokal,” imbuh Wamenkop.
Lebih dari itu, Wamenkop Ferry menjelaskan, program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang ditargetkan sebanyak 80 ribu Kopdes seluruh Indonesia, juga bisa mendirikan unit pengolahan susu sendiri, di samping unit-unit usaha lain yang bisa digeluti Kopdes.
“Intinya, Unit Pengolahan Susu bisa menjadi salah satu unit usaha Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih,” kata Wamenkop.