• Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
Siginews.com
  • Home
  • Indepth
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Ekbis
  • Sport
  • Lifestyle
  • Daerah
  • Indeks
Siginews.comSiginews.com
  • Home
  • Indepth
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Ekbis
  • Sport
  • Lifestyle
  • Daerah
  • Indeks
Search
  • Rubrikasi
    • Nasional
    • Pemerintahan
    • Politik
    • Ekbis
    • Hukrim
    • Hankam
    • Lifestyle
    • Jawa Timur
Have an existing account? Sign In
© 2024 - Siginews.com
Ekbis

Diplomasi 60 Hari! RI-AS Cari Solusi Usai Polemik QRIS dan Tarif Trump

Reporter : Editor 02 Rabu, 23 April 2025
(Foto: dok.biroadmpimpinan)
SHARE

siginews-Jakarta – Tarif kontroversial yang diumumkan oleh Presiden Donald Trump mengakibatkan naiknya tensi politik perdagangan dunia. Termasuk hubungan perdagangan antara Indonesia dan Amerika Serikat tengah diuji.

Setelah pemerintah AS melalui laporan United States Trade Representative (USTR) melayangkan keluhan terkait implementasi sistem pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang dinilai menghambat perdagangan, tensi semakin meningkat dengan kebijakan tarif kontroversial yang diumumkan oleh mantan Presiden Donald Trump.

Menyikapi situasi ini, kedua negara kini mengambil langkah diplomatik. Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat saat ini sedang dalam proses negosiasi intensif yang ditargetkan rampung dalam 60 hari ke depan.

Baca Juga:  Rupiah Loyo Efek Tarif Trump, BI Gelar Rapat Dewan Cari Solusi

Upaya ini bertujuan untuk mencari solusi yang dapat meredakan ketegangan dan menjaga stabilitas hubungan ekonomi bilateral.

Keluhan Amerika Serikat soal QRIS sebagai penghambat perdagangan Indonesia ditanggapi santai oleh Bank Indonesia (BI).

Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti, menyatakan bahwa kerja sama dengan negara lain, termasuk AS, sangat mungkin terjadi asalkan ada kesiapan dari kedua belah pihak.

“Jadi kami tidak membeda-bedakan. Kalau Amerika siap, kita siap, kenapa tidak?” tegas Destry dalam acara Edukasi Keuangan bagi Pekerja Migran Indonesia di Gedung Dhanapala, Jakarta (21/4/2025).

Destry Damayanti dari BI menyoroti dominasi Visa dan Mastercard di Indonesia sebagai bukti bahwa sistem pembayaran AS sebenarnya tidak terhambat.

Baca Juga:  BRICS Makin Kuat dengan Indonesia, Putin: Perdagangan Naik 40 Persen

“Sampai sekarang kartu kredit yang selalu direbutin Visa dan Mastercard kan masih juga dominan. Jadi itu tidak ada masalah sebenarnya,” jelasnya.

Meski demikian, ia tidak memberikan rincian langkah BI selanjutnya terkait keluhan AS soal QRIS.

Dalam laporan USTR 2025, terungkap kekecewaan pihak Amerika Serikat terkait implementasi QRIS di Indonesia. Bank dan penyedia jasa pembayaran AS merasa ‘dipinggirkan’ saat Bank Indonesia merancang kebijakan QRIS.

“Stakeholder internasional tidak diberitahu potensi perubahan akibat kebijakan ini ataupun diberi kesempatan untuk memberi pandangan mengenai sistem ini, termasuk bagaimana QRIS bisa didesain untuk terkoneksi dengan sistem pembayaran yang sudah ada,” tulis USTR dalam laporannya.

Baca Juga:  Jatim - Rusia: Peluang Kerjasama Pendidikan dan Ekonomi Terbuka Lebar

Selain polemik QRIS, laporan USTR membuka tabir sejumlah persoalan lain yang menghambat perdagangan antara Amerika Serikat dan Indonesia.

Mulai dari labirin perizinan impor, kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang dianggap memberatkan, hingga lemahnya payung hukum bagi kekayaan intelektual.

Ironisnya, laporan ini muncul hanya beberapa hari sebelum Presiden Donald Trump meluncurkan kebijakan tarif yang kontroversial. Kini, diplomasi tengah diupayakan.

Pemerintah Indonesia dan AS duduk bersama untuk merespons kebijakan tarif tersebut, dengan target kesepakatan dalam 60 hari ke depan.

(Editor Aro)

Tag :Bank IndonesiaBIPerdaganganQrisUnited States Trade Representative (USTR)
Ad imageAd image

BERITA TERBARU

Bukan Sekadar Pengibar Bendera,Ini Penjelasan Paskibraka Menurut Mega
Minggu, 17 Agustus 2025
Meriahnya Kirab HUT RI: Ada Kereta Kencana hingga Pasukan Berkuda
Minggu, 17 Agustus 2025
Prabowo Pimpin Upacara Ziarah Tengah Malam di TMP Kalibata
Minggu, 17 Agustus 2025
Pertemuan Alaska: Kekuatan Rusia Sangat Besar&Ukraina Tidak kata Trump
Minggu, 17 Agustus 2025
Cak Sholeh juga rakyat Jawa timur untuk demo sebagai gerakan perlawanan dan gerakan menurunkan Khofifah dari Gubernur Jatim. (Foto : ss tiktok cak sholeh)
Demo Pati Bakal Menular ke Jatim, Cak Sholeh: Turunkan Khofifah
Minggu, 17 Agustus 2025
Ad imageAd image

Berita Populer

Bukan Sekadar Pengibar Bendera,Ini Penjelasan Paskibraka Menurut Mega

Meriahnya Kirab HUT RI: Ada Kereta Kencana hingga Pasukan Berkuda

Prabowo Pimpin Upacara Ziarah Tengah Malam di TMP Kalibata

Pertemuan Alaska: Kekuatan Rusia Sangat Besar&Ukraina Tidak kata Trump

Demo Pati Bakal Menular ke Jatim, Cak Sholeh: Turunkan Khofifah

Berita Menarik Lainnya:

HUT ke-80 RI: 600 Ribu Guru Honorer & PAUD Terima Insentif, Cek Segera

Minggu, 17 Agustus 2025

Ini 8 Agenda Prioritas RAPBN 2026 Pemerintahan Presiden Prabowo

Sabtu, 16 Agustus 2025

Presiden Prabowo Paparkan Visi APBN 2026, Ini Penjelasan dan Pesannya

Sabtu, 16 Agustus 2025

Apresiasi Pidato Prabowo, LaNyalla: Tinggalkan Demokrasi Liberal

Sabtu, 16 Agustus 2025
Siginews.com

Siginews.com adalah media online yang berkomitmen untuk menyediakan informasi yang akurat, terpercaya, dan relevan untuk generasi Indonesia.

  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • Foto
  • Video
  • Indepth
  • Opini
  • Pilihan Redaksi

Ikuti Kami

Copyright 2024 – Siginews.com

Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?