siginews-Surabaya – Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Gartaman, menyatakan kesiapan akomodasi menjelang keberangkatan calon jemaah haji (JCH) tahun 2025.
“Perbaikan dilakukan menyeluruh pada kamar-kamar yang akan digunakan, dengan memastikan kondisi bersih, nyaman dan layak huni,” ujarnya saat dikonfirmasi di Surabaya, Rabu (24/4/2025).
Lebih lanjut, Gartaman merinci bahwa asrama telah menyiapkan 585 kamar yang dapat menampung lebih dari 1.900 JCH, setara dengan lima kloter.
Kabar baiknya, proses renovasi dan perbaikan fasilitas sudah hampir selesai sepenuhnya, tinggal sentuhan akhir saja.
Menjelang keberangkatan haji, kesehatan dan kenyamanan jemaah menjadi prioritas utama Asrama Haji Sukolilo Surabaya. Gartaman menjelaskan upaya dalam menjaga kesehatan jemaah melalui asupan gizi yang tepat.
“Kami sudah berkoordinasi dengan ahli gizi dan Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan (BBKK) Surabaya, agar menu yang disajikan sesuai takaran gizi bagi lansia dan nonlansia. Kami ingin memastikan jemaah tetap sehat dan siap menjalankan ibadah haji,” jelasnya.
Ini berarti jemaah akan mendapatkan lima kali makan sehari dengan nutrisi yang terukur dan sesuai kebutuhan usia.
Ia menambahkan, kemudahan akses bagi jemaah lansia dan disabilitas juga menjadi perhatian serius. “Kami juga siapkan empat unit kendaraan buggy atau mobil golf untuk mengangkut jemaah lansia, disabilitas, serta barang bawaan dari penginapan menuju titik keberangkatan,” ungkap Gartaman.
Selain itu, kamar khusus di lantai dasar dengan fasilitas tambahan seperti pegangan kamar mandi disiapkan untuk memastikan kenyamanan dan keamanan mereka.
Sebagai informasi, di tahun ini Embarkasi Surabaya siap memberangkatkan ribuan calon jemaah haji dari tiga provinsi: Jawa Timur (35.152), Nusa Tenggara Timur (668), dan Bali (698), total 36.518 jiwa.
Kloter pertama dijadwalkan memasuki Asrama Haji Sukolilo pada 1 Mei 2025 dan terbang ke Tanah Suci pada 2 Mei 2025 pukul 07.40 WIB.
Mereka akan dibagi dalam 97 kloter dengan rata-rata 380 orang per kloter. Di antara mereka terdapat 1.758 jemaah lansia, termasuk seorang yang berusia 107 tahun dari Pamekasan.
(Editor Aro)