siginews-Surabaya – Menanggapi potensi dampak perubahan jadwal pemberangkatan haji berbasis syarikah terhadap kondisi mental para calon jemaah, Pelaksana Harian Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya, Sugiyo, menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh jemaah dan keluarga terkait adanya perubahan tersebut.
Ia mengimbau agar para calon jemaah haji dapat bersikap sabar dan menerima perubahan ini dengan lapang dada.
“Kami minta maaf atas perubahan jadwal ini kloter dan keberangkatan. Kami imbau jemaah bersabar. Berangkat haji adalah ibadah, niat harus kuat dan ikhlas menerima kondisi yang ada,” ujarnya.
Ia memastikan jemaah yang tertunda karena perubahan jadwal yang berdasarkan kloter berbasis syarikah tetap berangkat haji tahun ini. “Insyaallah secara administrasi jemaah haji pasti berangkat. Tapi kalau kehendak lainnya dari Allah beda lagi,” ujarnya.
Sementara PPIH Embarkasi Surabaya melaporkan bahwa sebanyak 18.975 calon jemaah haji telah diberangkatkan menuju tanah suci dari Asrama Haji Embarkasi Surabaya.
Jumlah ini merepresentasikan 50 persen dari total jemaah yang tergabung dalam 50 kelompok terbang (kloter) pertama yang bertujuan ke Madinah pada gelombang pertama.
Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris PPIH Embarkasi Surabaya, Sugiyo, menginformasikan adanya perbedaan prosedural keberangkatan antara gelombang pertama dan kedua.
Ia menjelaskan bahwa jemaah haji gelombang pertama diberangkatkan melalui Bandara Internasional Juanda Surabaya menuju Bandara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdulaziz di Madinah, sedangkan jemaah haji gelombang kedua akan langsung menuju Bandara Internasional King Abdulaziz di Jeddah sebelum melanjutkan perjalanan ke Makkah.
“Mulai gelombang kedua, semua jemaah langsung menggunakan ihram. Jemaah bisa mengambil miqat dari Embarkasi Surabaya atau di atas pesawat ketika sampai di atas wilayah Yalamlamm,” jelas Sugiyo, Sabtu (17/5/2025).
Di gelombang kedua ini, Sugiyo memaparkan, jemaah akan melaksanakan umrah wajib dengan skema haji Tamattu sebelum menunaikan ibadah haji. Sementara itu hingga akhir gelombang pertama, Sugiyo menyebut masih ada lima jemaah yang masih dirawat di RS Haji Surabaya, didampingi oleh empat orang. “Masih lima jemaah yang masih di RS Haji beserta dengan empat pendamping,” papar Sugiyo.
Ia menyebutkan, terdapat empat jemaah lainnya telah pulih dan menunggu keberangkatan pada kloter selanjutnya sesuai dengan syarikah masing-masing. Sementara ini, ada empat jemaah dari Embarkasi Surabaya meninggal dunia, yakni dua di RS Haji Surabaya dan dua lainnya di tanah suci yakni Madinah dan Makkah.
(Editor Aro)