siginews-Jakarta – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengungkapkan Indonesia memantapkan sebagai lokomotif ekonomi digital di kawasan Asia Tenggara, dengan potensi pertumbuhan masif berkat investasi strategis dan ekosistem startup yang berkembang pesat.
Meutya menjelaskan bahwa investasi Google dalam pengembangan pusat data berbasis AI-ready di Indonesia diperkirakan akan memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional.
“Investasi ini diproyeksikan mencapai sekitar Rp1.400 triliun atau setara 88 miliar Dolar AS dalam lima tahun ke depan,” ujar Meutya, dalam forum Google Cloud Summit Jakarta 2025 yang digelar di Jakarta Selatan, Kamis (22/5/2025).
Optimisme ini diperkuat dengan prediksi pertumbuhan ekonomi digital nasional. Pada tahun 2025, ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan menyumbang sekitar 130 miliar Dolar AS, sebuah peningkatan yang impresif, yakni 45 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Lebih lanjut, Menkomdigi Meutya menegaskan posisi dominan Indonesia di kancah regional ASEAN. “Indonesia saat ini berperan sebagai penggerak utama ekonomi digital di kawasan ASEAN,” katanya.
Hal ini dibuktikan dengan nilai transaksi digital Indonesia pada tahun 2024 yang mencapai 263 miliar Dolar AS, angka ini melampaui sepertiga dari total gross merchandise value (GMV) seluruh Asia Tenggara.
Sektor startup juga menjadi cerminan vitalitas ekonomi digital Indonesia. “Pada tahun 2024, tercatat sekitar 2.566 startup aktif di Indonesia,” ungkap Meutya.
Angka ini menunjukkan pertumbuhan signifikan, yakni peningkatan hampir 50 persen dibandingkan tahun 2020, dengan rata-rata kelahiran lebih dari 200 startup baru setiap tahunnya. Fenomena ini mengindikasikan adanya ekosistem yang kondusif bagi inovasi dan kewirausahaan digital di Tanah Air.
Meutya Hafid menyatakan kesiapan pemerintah untuk menjalin kerja sama yang terbuka dan strategis dengan berbagai pihak, baik dari dalam maupun luar negeri.
“Kami membuka pintu dengan semua mitra strategis, baik lokal maupun global, berlandaskan prinsip kesetaraan dan profesionalisme untuk mempercepat transformasi digital yang bermanfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia,” tegas Meutya.
(Editor Aro)