siginews-Sleman – Kamis pagi, tepat pukul 08.59.23 WIB, getaran gempa bumi tektonik kembali dirasakan warga Kabupaten Tuban dan sekitarnya, termasuk Kepulauan Bawean. Kali ini, gempa tercatat memiliki magnitudo M3,9.
Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa episenter gempa ini berada di tengah laut, sekitar 133 km arah Timur Laut Tuban, Jawa Timur, dengan kedalaman yang sangat dangkal, hanya 5 km.
Ardhianto Septiadhi S.Si, MT, Kepala Stageof Sleman, mengonfirmasi bahwa karakteristik ini mengindikasikan gempa tersebut dipicu oleh aktivitas sesar aktif.
Meskipun terasa, terutama di Bawean dengan skala intensitas II-III MMI (cukup membuat benda ringan bergoyang), warga bisa bernapas lega. Hingga laporan ini dibuat, belum ada laporan mengenai dampak kerusakan serius yang diakibatkan oleh gempa tersebut.
“Hingga hari Kamis, 29 Mei 2025 pukul 09.16 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan belum ada aktivitas gempabumi susulan (aftershock),” ujarnya.
Menyusul getaran gempa di wilayah Tuban dan Bawean, BMKG mengeluarkan imbauan penting bagi masyarakat. Kunci utamanya adalah tetap tenang dan tidak mudah terpancing informasi hoaks yang belum terverifikasi.
Kewaspadaan terhadap keamanan fisik juga menjadi perhatian. BMKG menyarankan agar warga menjauhi atau memeriksa dengan saksama bangunan yang mungkin retak atau rusak akibat guncangan gempa.
Sangat penting untuk memastikan stabilitas dan ketahanan gempa rumah sebelum kembali masuk ke dalamnya, demi keselamatan diri dan keluarga.
Untuk memastikan Anda mendapatkan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan, BMKG menegaskan bahwa sumber resmi mereka adalah satu-satunya rujukan.
Anda bisa mengaksesnya melalui kanal komunikasi resmi BMKG seperti Instagram/Twitter (@infoBMKG), situs web (bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), saluran Telegram (t.me/InaTEWS_BMKG), atau aplikasi seluler (wrs-bmkg dan infobmkg).
(Editor Aro)