siginews-Surabaya – Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya, Eri Irawan, mendesak percepatan pengembangan transportasi publik di Surabaya untuk mengoptimalkan pelayanan masyarakat.
Hal tersebut di sampaikan usai rapat dengar pendapat (hearing) dengan pejabat Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya di kantor DPRD Surabaya, Jalan Yos Sudarso, Rabu (4/6).
“Ini harus dipercepat sehingga masyarakat terlayani dengan optimal,” ujar Eri Irawan.
Eri juga meminta Dishub segera mengajukan rancangan peraturan daerah (Raperda) terkait transportasi publik. Raperda ini, yang masih dalam proses di bagian hukum, akan mencakup alokasi APBD minimal 5 persen untuk transportasi umum.
“Selama ini hanya 1 persen. Sehingga APBD 5 persen untuk transportasi umum akan ada lompatan yang signifikan di Kota Surabaya terkait pengembangan transportasi publik,” tambahnya.
Menurut Eri, hanya dua kota di Indonesia yang berani mengalokasikan 5 persen APBD untuk transportasi publik, yakni Semarang dan salah satu kota di Kalimantan.
Bahkan, Semarang tahun ini sudah mengalokasikan 7 persen, menunjukkan progresivitas yang jauh meninggalkan Surabaya.
“Memang Kota Semarang itu mendahului Kota Surabaya, mereka membangun Trans Semarang sejak 2009. Sementara Surabaya baru ada 2018. Jadi kira-kira setelahnya 9 tahun baru serius membangun transportasi publik,” ungkapnya.
Eri menambahkan, ia juga mendorong pengembangan feeder (angkutan pengumpan) yang dinilai penting untuk menghubungkan masyarakat ke titik-titik transportasi utama di Surabaya. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat menggunakan transportasi publik.
“Penggunaan transportasi publik di Kota Surabaya di tahun ini pergerakan mobilitas orang hanya 1 persen. Sementara Kota Semarang tahun kemarin sudah 7 persen memakai transportasi publik,” pungkas Eri, menyoroti ketertinggalan Surabaya dalam penggunaan transportasi umum.
(Editor Aro)