siginews-Bengkayang, Kalbar – Babak baru dalam pertanian Indonesia dimulai hari ini. Presiden Prabowo Subianto secara langsung melepas ekspor perdana 1.200 ton jagung dari Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, menuju Kuching, Malaysia.
Momen ini bukan sekadar transaksi, melainkan tonggak penting dalam transformasi pertanian yang digagas pemerintah untuk mencapai kemandirian pangan dan menembus pasar global.
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menyambut hangat keberhasilan ekspor ini. Ia mengungkapkan bahwa momentum positif ini akan menjadi pondasi untuk terus memperkuat sektor pertanian.
Caranya melalui pengembangan puluhan ribu koperasi desa dan pembangunan rantai produksi yang lebih luas dan berkelanjutan di seluruh penjuru negeri, sebuah visi yang diharapkan membawa kemakmuran bagi petani dan ekonomi pedesaan.
“Saya juga dapat laporan bahwa hari ini kita akan lepas ekspor perdana kita ke negeri tetangga, bagus itu. Dan ini seterusnya menjadi momentum ke depan dengan nanti kita akan gelar 80 ribu koperasi desa di seluruh Indonesia. Ini juga akan lagi memperkuat dan akan sinergi lagi dengan koperasi-koperasi yang sudah sukses, akan saling memperkuat, saling membuka jaringan baru, rantai produksi baru, rantai suplai baru,” ujar Presiden Prabowo dalam sambutannya saat meresmikan groundbreaking serentak pembangunan 18 gudang Polri di 12 provinsi serta peresmian Gudang Dryer Jagung milik PT Pangan Merah Putih.
Presiden Prabowo menambahkan bahwa tujuan besar dari seluruh langkah ini adalah kesejahteraan rakyat, dengan pangan yang terjangkau dan nutrisi yang memadai.
“Sehingga tadi tujuan kita, harga pangan harus terjangkau oleh rakyat, nilai tukar petani dan nelayan harus naik, rakyat kita semuanya harus makan dengan baik, makan dengan protein yang cukup. Insyaallah cita-cita kita akan tercapai. Masyarakat yang adil dan makmur, gemah ripah loh jinawi,” tambah Presiden.
Sementara, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman turut mengiringi pelepasan ekspor perdana jagung. Ia mengatakan ini bukan sekadar pengiriman biasa, melainkan langkah awal dari target 240 ribu ton jagung per tahun yang diminta Malaysia, dimulai dengan 20 ribu ton per bulan.
“Pelepasan hari ini kita lepas secara tahap. Yang pertama adalah dari Kalimantan Barat itu 1.200 ton, kemudian dari NTB 20 ribu ton, kemudian Gorontalo 27 ribu ton. Jadi total kurang lebih 50 ribu ton jagung kita lepas bulan ini,” papar Mentan Amran.
Mentan Amran menegaskan bahwa ekspor dari Bengkayang ini adalah yang pertama kali dalam sejarah lokasi tersebut. Ia lantas menyoroti bahwa keberhasilan ini tak lepas dari kolaborasi lintas sektor yang diilhami oleh gagasan besar Presiden Prabowo. Baginya, ini adalah bukti nyata penguatan ketahanan pangan nasional.
“Insyaallah pangan kita kuat, beras stok kita aman, sekarang tertinggi selama 50 tahun stok kita 4 juta ton. Jadi pangan kita makin membaik. Nantinya ke depan insyaallah kita mimpikan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia,” harap Amran.