siginews-Surabaya – Anggota Polsek Tandes, Polrestabes Surabaya diduga melakukan pemerasan kepada masyarakat yang masih kuliah di perguruan tinggi swasta (PTS) di Surabaya. Bagaimana perkembangan penanganan perkara tersebut, ini respon pejabat kepolisian dari tingkat polsek, polrestabes hingga Polda Jatim.
Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Lutfhie Sulistiawan saat dikonfirmasi melalui telepon dan whatsapp (WA) mulai dari pukul 15.39 Wib hingga 15.44 Wib, Selasa (24/6/2025) tidak ada respon sama sekali.
Kapolsek Tandes AKP Zulkifli Sinaga saat dikonfimasi terkait anggotanya yang diduga melakukan pemerasan terhadap dua mahasiswa di kawasan Tambak Sumur, Kabupaten Sidoarjo, enggan menerangkan lebih detal tindak lanjut penanganan perkara anggotanya.
“Sudah ditangani Propam Polrestabes. Langsung tanya ke Kasi Humas,” kata AKP Zulkifli.
Sementara itu, Kasi Humas Polrestabes Surabaya AKP Rina Shanti saat dikonfirmasi pada pukul 17.50 Wib, juga tidak ada respon sama sekali.
siginews.com berusaha konfirmasi ke Kepala Bidang Humas (Kabid Humas) Polda Jatim Kombes Pol Julest Abraham. Ia menyampaikan untuk konfirmasi ke Kapolsek Tandes atau Kasi Propam Polrestabes Surabaya.
“Silahkan ditanyakan ke Kapolseknya atau Kasi Propam Polrestabes ya,” kata Kombes Pol Jules Abraham Abast.
Kapolsek Tandes AKP Zulkifli saat dikonfirmasi lagi sesuai arahan dari Kabid Humas Polda Jatim, tetap saja enggan menjelaskan lebih lanjut terkait dugaan pemerasan yang dilakukan anggotanya.
“Ke Kasi Propam (Polrestabes Surabaya) ya mas. Penanganan sudah di beliau soalnya,” jelasnya.
https://siginews.com/berita/15401/hari-bhayangkara-dikado-oknum-polisi-di-surabaya-peras-masyarakat/
Sementara itu, Kasi Propam Polrestabes Surabaya AKP Kamid saat dihubungi juga enggan menjelaskan perkembangan penanganan perkara dugaan pemerasan anggota Polsek Tandes.
“Ke Kasi Humas ya mas. Silahkan tanya ke Kasi Humas,” jelas AKP Kamid.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Menjelang Hari Jadi Kepolisian atau Hari Bhayangkara tercoreng oleh ulah oknum anggota Polsek Tandes, Polrestabes Surabaya, Jawa Timur. Bukannya Melindungi, Melayani, dan Mengayomi, oknum polisi tersebut malah diduga melakukan pemerasan kepada masyarakat, yang masih sebagai mahasiswa.
Dari informasi yang dihimpun siginews.com, mahasiswa inisial KV (23) warga Kenjeran bepergian bersama temannya inisial Rh (23) warga Tambak Sumur, pada Kamis (19/6/2025). Mobil yang dikendarainya bersenggolan dengan seorang perempuan pengendara sepeda motor. Namun, mereka saling memaafkan dan tidak ada masalah.
Setelah kejadian kecelakaan itu, kedua mahasiswa/mahasiswi melanjutkan perjalanan dan saat hendak ingin berhenti untuk mengecek kondisi mobilnya, tiba-tiba dua orang mengendarai sepeda motor langsung memotong laju mobil korban.
Kedua korban diajak keliling hingga bolak-balik melintas di Jalan A Yani hingga Bundaran Waru. Korban berusaha diperas sebesar Rp 10 juta, turun menjadi Rp 7 juta dan turun lagi menjadi Rp 650 ribu. Selain itu, pelaku yang mengenakan seragam kepolisian dan diduga bernama Bripka Hengki dari anggota Polsek Tandes, Polrestabes Surabaya itu juga meminta paksa kartu ATM salah satu korban, dan meminta nomor PIN ATM.
(jrs)