• Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
Siginews.com
  • Home
  • Indepth
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Ekbis
  • Sport
  • Lifestyle
  • Daerah
  • Indeks
Siginews.comSiginews.com
  • Home
  • Indepth
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Ekbis
  • Sport
  • Lifestyle
  • Daerah
  • Indeks
Search
  • Rubrikasi
    • Nasional
    • Pemerintahan
    • Politik
    • Ekbis
    • Hukrim
    • Hankam
    • Lifestyle
    • Jawa Timur
Have an existing account? Sign In
© 2024 - Siginews.com
Lifestyle

Benarkah Merokok Bikin Kulit Cepat Menua?

Reporter : Sigit P Kamis, 10 Juli 2025
(Foto: istimewa/art.siginews)
SHARE

siginews-Lifestyle – Merokok sudah lama dikenal sebagai pemicu berbagai penyakit mematikan seperti kanker paru-paru, stroke, dan penyakit jantung.

Namun, di balik daftar panjang dampak buruk tersebut, ada satu organ vital yang tak luput dari kerusakan, bahkan dampaknya seringkali terlihat jelas pada kulit. Rokok tak hanya memicu gangguan kulit tertentu, tetapi juga jadi penyebab utama penuaan dini yang kasat mata.

Artikel ini akan mengupas tuntas bagaimana kebiasaan merokok secara perlahan namun pasti menghancurkan kesehatan kulit Anda.

Penuaan Kulit Dini: Wajah Tampak Lebih Tua dari Usia Sebenarnya

Hubungan antara merokok dan munculnya kerutan sudah menjadi fakta yang diketahui bertahun-tahun. Merokok adalah faktor risiko independen yang secara signifikan mempercepat munculnya kerutan, dan uniknya, wanita cenderung lebih rentan terhadap efek ini dibanding pria. Umumnya, tanda-tanda penuaan dini ini bermanifestasi sebagai:

  • Kaki gagak: Garis-garis halus di sekitar mata yang muncul lebih awal.
  • Garis-garis perokok: Kerutan di sekitar mulut yang khas pada perokok.

Selain kerutan, perokok juga kerap menunjukkan ciri-ciri wajah lain seperti kulit yang menipis (atrofi), kemerahan pada wajah (pletora), dan kontur tulang wajah yang menonjol.

Meskipun mekanisme pasti penyebab penuaan dini pada wajah ini masih diteliti, beberapa hipotesis kuat telah diajukan:

Baca Juga:  14 RSUD Jatim Teken Pakta Integritas Transparansi Pengadaan Barang

1. Peningkatan Enzim Merusak: Rokok memicu peningkatan enzim matrix metalloproteinase yang mempercepat pemecahan kolagen dan serat elastis, fondasi kekencangan kulit.

2. Serangan Radikal Bebas: Akumulasi radikal bebas akibat asap rokok merusak struktur dan fungsi kulit secara fisiologis.

3. Asap Beracun Ultraviolet: Asap tembakau menjadi lebih toksik di bawah paparan sinar UV, meningkatkan kerusakan kulit.

4. Aliran Darah Tersendat: Penyempitan pembuluh darah (vasokonstriksi) mengurangi pasokan darah ke kulit, menyebabkan perubahan pada elastin dan kolagen.

Penyembuhan Luka Terhambat: Risiko Infeksi dan Jaringan Mati Meningkat

Banyak penelitian membuktikan bahwa merokok secara signifikan menunda proses penyembuhan luka, baik itu cedera fisik maupun luka pasca-operasi. Perokok berisiko lebih tinggi mengalami:

  • Tingkat infeksi luka yang lebih tinggi.
  • Penurunan kekuatan luka.
  • Kegagalan cangkok kulit.
  • Nekrosis (kematian jaringan).
  • Pembentukan gumpalan darah.

Penundaan penyembuhan luka ini bersifat multifaktorial:

1. Nikotin dan Aliran Darah: Nikotin menyebabkan penyempitan pembuluh darah, mengurangi aliran darah ke kulit hingga 30-40% segera setelah menghirup asap. Akibatnya, pasokan oksigen dan nutrisi penting untuk regenerasi kulit berkurang drastis.

2. Darah Menggumpal: Nikotin membuat sel darah (trombosit) lebih “lengket”, memicu pembentukan gumpalan darah kecil yang bisa menyumbat pembuluh darah halus, menghalangi oksigen mencapai jaringan luka.

Baca Juga:  Cek di Sekolahmu! Pemerintah Luncurkan Program Cek Kesehatan Gratis

3. Penghambat Kolagen: Tembakau menghambat aktivitas fibroblast yang vital dalam produksi kolagen, memperlambat proses penyembuhan alami.

4. Hambat Pembentukan Pembuluh Darah Baru: Merokok dapat menunda pembentukan pembuluh darah baru dalam luka dengan menghambat faktor pertumbuhan penting.

Merokok dan Kanker Kulit: Ancaman Serius yang Sering Diabaikan

Perokok memiliki risiko lebih tinggi terkena jenis kanker kulit yang disebut karsinoma sel skuamosa (KSS). Bahkan, perokok ringan pun tak luput dari ancaman ini.

Diduga, tembakau dalam asap rokok menekan sistem kekebalan tubuh, sehingga sel kanker sulit dikenali oleh tubuh. Meskipun KSS mudah diobati jika terdeteksi dini, kanker ini berpotensi menyebar (metastasis) ke bagian tubuh lain dan dapat mengancam jiwa.

Gangguan Kulit Inflamasi: Dari Psoriasis hingga Lupus

Rokok juga menjadi pemicu atau memperparah berbagai kondisi peradangan kulit:

  1. Psoriasis: Kondisi peradangan kulit yang menyebabkan bercak kering bersisik. Perokok lebih berisiko tinggi dan cenderung mengalami penyakit yang lebih parah, sehingga sulit diobati. Nikotin diduga memengaruhi sistem kekebalan tubuh dan mengikat sel kulit, memicu kondisi ini.
  2. Hidradenitis Supurativa: Kondisi kronis menyakitkan dengan pembengkakan dan abses seperti bisul di bawah kulit, seringkali mengeluarkan cairan dan meninggalkan bekas luka. Lebih sering pada perokok. Nikotin diduga memengaruhi sistem kekebalan dan sel kulit, menyebabkan penyumbatan folikel rambut.
  3. Lupus Eritematosus Diskoid: Kondisi autoimun yang menyebabkan bercak merah bersisik di area terpapar matahari, seringkali meninggalkan bekas luka. Kondisi ini terjadi sepuluh kali lebih sering pada perokok dan pengobatannya pun kurang efektif.
Baca Juga:  Ibu Hamil Wajib Tahu! Layanan Aplikasi Jatim Ini Jadi Penyelamat Bayi

Rokok dan Infeksi Virus pada Kulit: Kutil Kelamin dan Risiko Kanker Terkait

Merokok juga meningkatkan risiko berkembangnya kutil kelamin, yang disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV), kemungkinan besar karena efek penekanan kekebalan tubuh oleh nikotin.

Lebih jauh, perokok juga berisiko lebih tinggi terkena kanker yang terkait dengan virus kutil ini, termasuk kanker vulva, anus, dan penis.

Kulit, layaknya organ tubuh lain, sangat rentan terhadap kerusakan akibat asap rokok. Berbagai manifestasi kulit yang diulas di sini hanyalah sebagian kecil dari dampak merokok.

Jika Anda seorang perokok, ini adalah saat yang tepat untuk mempertimbangkan berhenti dan mencari bantuan yang tepat jika diperlukan. Ini bukan hanya untuk paru-paru dan jantung Anda, tetapi juga demi kesehatan dan penampilan kulit Anda secara keseluruhan.

(Sumber: newsmedical/Editor Aro)

Tag :Bahaya MerokokBahaya NikotinBahaya RokokKesehatan
Ad imageAd image

BERITA TERBARU

Milan Takluk dari Cremonese Berkat Tendangan Salto Federico Bonazzoli
Minggu, 24 Agustus 2025
MotoGP Hungaria: Marquez Raih Tujuh Kemenangan Beruntun di Musim Ini
Minggu, 24 Agustus 2025
Pungli Sekolah Dilarang, Sumbangan Dana Harus Sesuai Aturan
Minggu, 24 Agustus 2025
Arsenal Bantai Leeds 5-0: Debut Sempurna Gyokeres dan Timber
Minggu, 24 Agustus 2025
Pasca Demo Pati, Walikota Eri Pilih Utang daripada Naikkan Pajak
Sabtu, 23 Agustus 2025
Ad imageAd image

Berita Populer

Milan Takluk dari Cremonese Berkat Tendangan Salto Federico Bonazzoli

MotoGP Hungaria: Marquez Raih Tujuh Kemenangan Beruntun di Musim Ini

Pungli Sekolah Dilarang, Sumbangan Dana Harus Sesuai Aturan

Arsenal Bantai Leeds 5-0: Debut Sempurna Gyokeres dan Timber

Pasca Demo Pati, Walikota Eri Pilih Utang daripada Naikkan Pajak

Berita Menarik Lainnya:

Java Coffee and Flavors Fest 2025 Resmi Dibuka di Kota Lama Surabaya

Sabtu, 23 Agustus 2025

Tampak Lelah Bersihkan Sampah, Khofifah Janji Pulihkan Taman Apsari

Selasa, 19 Agustus 2025

Ini 3 Zodiak yang Jago Buat Orang Merasa Nyaman Didengar dan Dihargai

Selasa, 19 Agustus 2025

Aktor Jet Li Unggah Foto di Rumah Sakit, Bikin Penggemar Cemas

Selasa, 19 Agustus 2025
Siginews.com

Siginews.com adalah media online yang berkomitmen untuk menyediakan informasi yang akurat, terpercaya, dan relevan untuk generasi Indonesia.

  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • Foto
  • Video
  • Indepth
  • Opini
  • Pilihan Redaksi

Ikuti Kami

Copyright 2024 – Siginews.com

Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?