siginews-Jakarta – PSSI baru saja menggelar workshop identifikasi talenta sebagai bagian dari program FIFA Talent Development Scheme, melalui Talent Identification Workshop for Coaches dan Talent Development Player Camp. Kedua program tahun ketiga ini dilaksanakan secara simultan pada 2–5 Juli 2025 di Yogyakarta.
Plt Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri, menekankan pentingnya program pembangunan sistim identifikasi bakat.
“Kita tidak boleh memiliki celah dalam sistem identifikasi bakat. Proses ini sangat penting dan harus dimulai dari akar rumput serta dijalankan dengan serius di semua level,” kata Indra Sjafri, Jakarta, Kamis (10/7).
Program ini merupakan batch pertama dari format baru pelaksanaan TDS yang menggabungkan pelatihan pelatih dengan kamp identifikasi pemain muda dalam satu pendekatan terintegrasi.
Sebanyak 20 pelatih dari klub-klub elite usia muda, khususnya dari kompetisi Piala Soeratin dan Elite Pro Academy, mengikuti lokakarya ini.
Bersamaan dengan itu, 24 pemain U-16 terbaik dari berbagai wilayah Indonesia mengikuti kamp pengembangan pemain sebagai bagian dari penjaringan awal untuk calon pemain tim nasional kelompok usia.
Turut hadir dua perwakilan dari FIFA turut hadir memberikan dukungan teknis langsung yakni Richard Allen (FIFA Talent Identification Technical Lead – High Performance Specialist) dan Aris Caslib (FIFA Technical Consultant untuk Asia Tenggara) yang terlibat aktif dalam penyampaian materi, sesi diskusi, hingga pengamatan langsung terhadap kegiatan pelatih dan pemain, memastikan standar internasional diterapkan.
Richard Allen menegaskan upayanya meningkatkan level dan pengembangan setiap talenta sesuai standar.
“Inisiatif ini merupakan bagian dari FIFA Talent Development Scheme — sebuah upaya global untuk meningkatkan level kompetitif sepak bola secara keseluruhan dengan memastikan setiap pemain bertalenta, di mana pun mereka berada, memiliki kesempatan untuk diidentifikasi dan dikembangkan benar-benar ‘memberi setiap talenta kesempatan’,” jelas Richard Allen.
Sementara Aris Caslib menambahkan antusiasme juga ditunjukkan oleh para pelatih yang terlibat. “Para pelatih menunjukkan keterlibatan aktif sepanjang workshop. Ini menjadi sinyal kuat bagi masa depan PSSI yang menjanjikan, melalui kolaborasi erat dengan klub-klub elite usia muda di seluruh Indonesia,” tambah Aris Caslib.
Nova Arianto, Pelatih Timnas U-17 Indonesia, turut ambil bagian sebagai instruktur utama dalam sesi teknis dan lapangan.
Ia berbagi pengalaman serta pendekatan praktis dalam pembinaan pemain usia muda kepada para pelatih peserta, memperkaya wawasan mereka.
Selain itu, semangat program ini semakin diperkuat dengan kunjungan langsung dari Wakil Ketua Umum PSSI, Ratu Tisha. Kehadirannya untuk menyaksikan jalannya kegiatan dan berdialog dengan peserta menunjukkan dukungan penuh PSSI terhadap jalur pembinaan jangka panjang yang sistematis ini.
Setelah batch pertama di Yogyakarta ini, program workshop serupa akan dilanjutkan ke batch kedua di Bogor pada 8–11 Juli 2025, dengan format dan peserta serupa dari klub-klub elite usia muda.
Selanjutnya, batch ketiga akan digelar di Jakarta pada 13–16 Juli 2025, yang akan melibatkan pelatih dan perwakilan dari Asosiasi Provinsi anggota PSSI, memperluas cakupan program hingga ke tingkat daerah.
Inisiatif ini adalah bagian krusial dari strategi jangka panjang PSSI di bawah FIFA Talent Development Scheme. Dengan tujuannya memastikan setiap pemain bertalenta memiliki akses terhadap jalur pembinaan yang inklusif, terstruktur, dan selaras secara nasional — dari klub lokal hingga panggung Tim Nasional Indonesia.
(Editor Aro)
